Nasabah Jiwasraya Dipastikan Tak Dipaksa untuk Restrukturisasi ke IFG Life

8 Februari 2021 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Jiwasraya. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jiwasraya. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI Robertus Bilitea memastikan tidak ada nasabah Jiwasraya yang dipaksa untuk restrukturisasi ke IFG Life. Menurutnya, semua kontrak restrukturisasi berdasarkan persetujuan nasabah.
ADVERTISEMENT
Robertus mengatakan, BPUI dan manajemen Jiwasraya hampir setiap pekan bertemu untuk membahas proses restrukturisasi polis nasabah Jiwasraya. Salah satu yang dibahas adalah pola komunikasi agar bisa memberikan kepastian ke nasabah.
BPUI menjadi perseroan yang mendapatkan dana dari pemerintah untuk pelunasan polis nasabah Jiwasraya melalui Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan bernama Indonesia Financial Group (IFG). Adapun proses polisnya akan dilakukan oleh anak usaha IFG yaitu IFG Life.
"Komunikasinya ke arah sana, sehingga saya bisa pastikan tidak ada (nasabah) yang dipaksakan," kata Robertus dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (8/2).
Menurut Robertus, berdasarkan laporan dari Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko, proses restrukturisasi berjalan baik. Untuk jumlah kontrak korporasi yang sudah setuju restrukturisasi mencapai 50 persen lebih.
ADVERTISEMENT
Salah satu nasabah Jiwasraya Ida Tumota di Jakarta. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Sedangkan nasabah ritel baru 21.234 nasabah yang bersedia restrukturisasi karena baru dimulai tiga minggu lalu. Begitu pun dengan pemegang polis bancassurance, karena baru diluncurkan, baru ada 3.959 nasabah yang setuju.
Robertus juga menyampaikan, nasabah Jiwasraya yang memilih proses restrukturisasi ke IFG Life akan lebih baik sebab ada kepastian pelunasan polis mereka. Apalagi pemerintah sudah memberikan modal Rp 20 triliun ke IFG melalui BPUI secara bertahap untuk menyelesaikan restrukturisasi ini.
"Selama ini yang diutarakan di manajemen Jiwasraya adalah mengimbau para pemegang polis untuk menerima tawaran restrukturisasi karena ini pilihan terbaik dari pilihan lain yang secara finansial lebih merugikan pemegang polis," ujarnya.
Meski begitu, Robertus menyebut jika dana Rp 20 triliun yang dijanjikan pemerintah belum turun hingga saat ini. Karena itu, nasabah yang bersedia direstrukturisasi pun belum bisa masuk IFG Life. Dia berharap dana itu bisa cair pada pertengahan tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Belum. Kami berharap bisa dicairkan Mei atau Juni,'' terang Robertus.