Nasabah PNM Asal Banjarmasin Sulap Rumput Purun Jadi Berbagai Tikar Hingga Tas

17 April 2024 20:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salasiah, seorang nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin,  menyulap rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional. Foto: dok. PNM
zoom-in-whitePerbesar
Salasiah, seorang nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin, menyulap rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional. Foto: dok. PNM
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin, Salasiah, sukses menyulap rumput purun menjadi berbagai macam produk fungsional, seperti tas cantik.
Rumput purun berasal dari gulma yang biasa ditemukan di rawa gambut. Cirinya memiliki batang lurus berongga dan tidak memiliki daun, sehingga bisa digunakan sebagai alternatif sedotan.
Proses pembuatan produknya diawali dengan memotong rumput purun. Setelah dikumpulkan, rumput purun akan diikat dan permukaannya ditumbuk dengan kayu secara manual, alias menggunakan tenaga manusia.
Setelah ditumbuk menjadi agak pipih, rumput purun akan dijemur di bawah sinar matahari hingga kering sempurna. Rumput yang sudah kering dapat langsung dianyam atau diberi pewarna terlebih dahulu.
Salasiah ikut turun tangan untuk menganyam rumput purun kering. Tangannya tampak amat lihai dan sabar membimbing mereka yang mau belajar menganyam.
"Saya usaha produk anyaman rumput purun sudah dari tahun 2016. Ibu saya juga sudah usaha yang sama sebelumnya dari usia saya 10 tahun. Turun temurunlah," ujar nasabah PNM Unit Cempaka Banjarmasin tersebut, seperti dikutip dari tayangan Youtube PT PNM Official, Rabu (17/4).
Ada berbagai hasil kerajinan dari rumput purun yakni, tikar, topi, dompet hingga tas. Produk andalannya adalah tas. Salasiah biasanya menjual berbagai macam produk tersebut secara online atau untuk memenuhi pesanan dari jejaring.
"Pada tahun 2021, saya bergabung dengan PNM. Tujuannya untuk mendapatkan tambahan modal usaha," ujarnya.
Salasiah merasa bangga karena produk hasil karya tangannya sudah dijual sampai ke Irak. Produknya diakui bisa bertahan sampai satu tahun, dan bahkan bisa lebih awet bila dilapisi pernis sebagai sentuhan akhir.
Selain penggunaan rumput purun, Salasiah juga menggunakan bahan eceng gondok kering. Bahan tersebut bukan dianyam menjadi tas, melainkan dikepang untuk menjadi tali karena permukaannya lebih tebal.
Salasiah mengungkapkan dirinya juga pernah mendapatkan pesanan dari PNM cabang Banjarmasin sebanyak 600 buah untuk sebuah acara. Dia bisa menyelesaikan pesanan itu dalam rentang waktu dua minggu.
"Pesanannya berupa tas ukuran kecil," katanya.
PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM yang diluncurkan pada 2015.
Pada dasarnya, nasabah PNM Mekaar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan usaha, tetapi memiliki akses pembiayaan modal kerja yang terbatas. Hal ini menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang maksimal. Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi, kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.
Oleh karena itu, PNM menerapkan sistem kelompok tanggung renteng yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan sehingga para nasabah mampu mengembangkan usaha dalam rangka menggapai cita-cita dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. Hingga kini, PNM memiliki 15,2 juta nasabah di seluruh Indonesia.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio