Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Nasib TVRI-RRI di Tengah Isu Efisiensi Anggaran Prabowo
13 Februari 2025 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sementara RRI pagu awal lembaga tersebut di tahun ini sebesar Rp 1,07 triliun dan terkena efisiensi Rp 170 miliar yang merupakan restrukturisasi dari efisiensi semula di Rp 334 miliar.
Direktur Utama (Dirut) Lembaga Penyiaran TVRI Iman Brotoseno menjelaskan hal tersebut membuat TVRI mengalami kesulitan dalam membayar gaji pegawai kontributor di daerah, presenter, dan tenaga outsourcing lainnya.
"Dampak dari efisiensi memang kita kesulitan membayar honor kontributor di daerah, presenter dan tenaga outsourcing lainnya," jelas Iman ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII.
Selain kesulitan tersebut, di tahun 2025 TVRI juga tidak mampu membayar narasumber, artis, seniman, pengisi acara, host, dan jasa profesi produksi. Bagi para pegawai, TVRI akan menerapkan Work From Home (WFH) dan mematikan sebagian pemancar transmisi untuk efisiensi listrik. Nantinya pemakaian studio auditorium juga dihentikan serta siaran jam TVRI di daerah turut dikurangi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, TVRI sepakat tidak akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) meskipun di tengah efisiensi anggaran tahun 2025. Bagi para kontributor TVRI di daerah yang terkena PHK, TVRI akan membuat mereka dapat kembali bekerja.
"Kalau di pusat itu tak ada sama sekali [PHK] efisiensi tak akan menyasar kepada penghasilan mereka. Jumlah kontributor TVRI seluruh Indonesia ada 402 orang itu Rp 6,72 miliar seluruh Indonesia," jelas Imam.
Sama-sama mengalami efisiensi, Direktur Utama (Dirut) RRI I Hendrasmo menjelaskan restrukturisasi efisiensi RRI dari Rp 334 miliar menjadi Rp 170 miliar akan digunakan untuk pembayaran gaji pegawai kontributor, penyiar, dan produser agar tidak terjadi PHK.
Nantinya tambahan dari restrukturisasi tersebut juga akan digunakan untuk siaran operasional pada Stasiun Produksi yang ditingkatkan menjadi 19 jam dari 5 jam.
ADVERTISEMENT
"Dan kami fokus Pemancar Programa 4 dan Programa 5 kembali mengudara, juga pembayaran penghasilan satpam, pramubakti, dan driver tetap dipenuhi," jelasnya.