Nelayan Dapat Alokasi 2,2 Juta KL Solar Subsidi di 2024, Realisasinya Baru 20%

18 November 2024 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SPBU mengisi BBM jenis solar subsidi di salahsatu SPBU, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SPBU mengisi BBM jenis solar subsidi di salahsatu SPBU, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat realisasi penyaluran Solar Subsidi melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) mencapai 600 ribu kiloliter (KL) atau baru sekitar 27,2 persen dari kuota tahun ini.
ADVERTISEMENT
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, mengatakan total kuota penyaluran Solar subsidi untuk SPBUN di tahun 2024 ini dialokasikan sebesar 2.242.368 KL. Saat ini tercatat ada 404 SPBUN di seluruh Indonesia.
"Kuota yang untuk nelayan di 2024 sekitar 2,2 juta kiloliter. Nah dari 400-an SPBUN di seluruh Indonesia itu yang sudah melaporkan realisasi itu sekitar 600 ribu," ungkapnya saat ditemui di SPBUN Tanjung Benoa, Bali, Senin (18/11).
Petugas SPBU mengisi BBM jenis solar subsidi di salahsatu SPBU, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Meski demikian, Saleh menyebutkan ada juga nelayan yang mengisi bahan bakarnya di SPBU biasa, sehingga tidak bisa disimpulkan berapa sebenarnya Solar Subsidi yang terserap untuk nelayan.
"Tapi ada juga nelayan yang mengisi di SPBU, jadi tidak hanya di SPBUN. Nah ini yang tadi disampaikan, ke depan lebih efisien kalau mereka mengisi di SPBUN," tutur Saleh.
ADVERTISEMENT
Dalam APBN Tahun Anggaran 2024, total subsidi solar yang ditetapkan sebesar 19 juta KL, naik dari sebelumnya 17,8 juta KL. Rencananya pada APBN Tahun Anggaran 2025, kuotanya ditetapkan sebesar 19,41 juta KL.