Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Nelayan Pulau Simeulue Kenang Dibantu Susi Pudjiastuti saat Tsunami Aceh 2004
17 April 2022 10:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Nazir (74 tahun) tengah berdiam diri di kawasan perairan Teluk Dalam, Pulau Simeulue, Aceh , menunggu ada ikat memakan umpan pancingnya. Dia tampak masih cukup kuat mengadang terik panas, sembari mendayung perahu kayu di lautan yang kadang beriak terkadang tenang itu.
ADVERTISEMENT
Saban hari, nelayan itu mengandalkan perahu yang sudah 15 tahun menemaninya mengadu nasib di bibir Samudera Hindia itu. Berharap ada ikan-ikan kembung atau ikan karang yang bisa dibawa pulang.
Sore itu dia kurang beruntung, cuaca yang kurang bersahabat membuatnya belum berhasil menaikkan seekor pun ikan. Kendati begitu, kemalangannya menjadi terobati saat Wakil Sekretaris Pandu Laut Nusantara Suhana, menawarkan salah satu kapal yang ingin dibagikan Susi Pudjiastuti kepada nelayan.
"Mau, mau," jawab Nazir. Perahu saya ini sudah dari 2007, sudah 15 tahun," sambungnya.
Tak dinyana, melihat tulisan Susi Cek Ombak di badan kapal, dia langsung menyadari siapa empunya kapal di hadapannya itu.
Nazir ternyata punya kesan tersendiri dengan Ketua Umum Pandu Laut Nusantara, Susi Pudjiastuti. Ini terjadi jauh sebelum Susi dikenal sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
ADVERTISEMENT
Momen itu terjadi kala tsunami melanda Aceh pada Desember 2004. Bencana yang menelan banyak korban jiwa tersebut, juga turut dirasakan masyarakat Pulau Simeulue.
Nazir mengenang, saat itu Susi yang baru membeli satu pesawat jenis Caravan, terbang ke Pulau Simeulue. Pesawat ini juga yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya maskapai Susi Air.
Sebagaimana masyarakat lainnya, Nazir mendatangi Susi yang saat itu berada di Kecamatan Sinabang.
"Sejak 2005 pernah ketemu. 2005 kebetulan Ibu (Susi) ke sini. Pas tsunami, dia bilang mau buka usaha di sini. Saya temui ke Sinabang, (dia bilang) mau buka usaha di tempat bapak, mau nampung lobster," kenang Nazir.
Nazir waktu itu lantas menawarkan tempatnya di Teluk Dalam. Tak cuma itu, dia mengaku kemudian juga pernah mendapatkan bantuan dari Susi.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah ini bantuan berkah sekali. Mudah-mudahan bisa menaikkan pendapatan karena bisa jauh-jauh lah mencari ikan," ujar lelaki yang menghabiskan nyaris seluruh umurnya sebagai nelayan.