Neraca Pembayaran RI Defisit USD 1,5 Miliar pada Kuartal III 2023

21 November 2023 12:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Dolar-Rupiah Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dolar-Rupiah Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mengumumkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2023 membaik, dengan defisit USD 1,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar USD 7,4 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan NPI yang membaik ini ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik.
“Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar USD 134,9 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” tutur Erwin dalam keterangannya pada Selasa (21/11).
Lebih lanjut Erwin mengatakan, neraca transaksi berjalan membaik ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid Pada kuartal III 2023.
Transaksi berjalan mencatat defisit USD 0,9 miliar atau 0,2 persen dari PDB, menurun cukup tinggi dibandingkan dengan defisit USD 2,2 miliar atau 0,6 persen dari PDB pada kuartal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Lalu Erwin juga mengatakan, surplus neraca perdagangan non migas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat, hal ini beriringan dengan kenaikan harga minyak dunia. “Perbaikan neraca transaksi berjalan turut ditopang oleh penurunan defisit jasa, yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung,” tambah Erwin.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Erwin Rijanto. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun sejalan dengan pembayaran imbal hasil kepada investor asing yang lebih rendah.
Kemudian kinerja transaksi modal dan finansial yang juga tercatat membaik pada kuartal III 2023 dengan defisit USD 0,3 miliar atau 0,1 persen dari PDB, jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit 4,8 miliar dolar AS atau 1,4 persen dari PDB pada kuartal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Erwin bilang, rendahnya defisit transaksi modal dan finansial ini didukung oleh berlanjutnya investasi langsung sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik.
“Investasi lainnya juga mencatat surplus dipengaruhi oleh penarikan utang luar negeri untuk pembiayaan kegiatan usaha korporasi,” kata Erwin.
Sementara itu, investasi portofolio mencatat peningkatan defisit sejalan dengan aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat di tengah aliran modal asing yang masuk ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
“Bank Indonesia menilai kinerja NPI kuartal III 2023 yang baik mampu terus menopang ketahanan eksternal Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” tutup Erwin.
ADVERTISEMENT