Neraca Pembayaran RI Surplus USD 7,9 M pada Triwulan IV 2024

20 Februari 2025 11:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia Foto: ROMEO GACAD / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia Foto: ROMEO GACAD / AFP
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2024 surplus USD 7,9 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya sebesar USD 5,9 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengatakan kenaikan surplus NPI tersebut ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit transaksi berjalan yang lebih rendah.
Transaksi berjalan juga mencatat penurunan defisit seiring dengan kenaikan harga komoditas di tengah aktivitas ekonomi domestik yang tetap terjaga. Kata Denny, pada triwulan IV 2024, transaksi berjalan mencatat defisit sebesar USD 1,1 miliar atau 0,3 persen dari PDB, lebih rendah dibandingkan dengan defisit sebesar USD 2,0 miliar atau 0,6 persen dari PDB pada triwulan III 2024.
"Perbaikan kinerja transaksi berjalan terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan barang, didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas seiring dengan kenaikan harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia," kata Denny lewat keterangan resminya, Kamis (20/2).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, impor barang tumbuh sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Menurut dia, aktivitas impor barang itu meningkatkan impor jasa freight, sehingga turut mendorong peningkatan defisit neraca jasa. Defisit neraca pendapatan primer pun tercatat lebih tinggi karena kenaikan pembayaran imbal hasil atas investasi langsung dan investasi portofolio sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik yang terjaga.
Denny melanjutkan, transaksi modal dan finansial mencatat kenaikan surplus dari USD 7,5 miliar pada triwulan III 2024 menjadi USD 8,5 miliar di triwulan IV 2024.
"Kinerja positif ini ditopang oleh investasi langsung yang tetap membukukan surplus seiring optimisme investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik yang tetap kondusif," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Transaksi investasi lainnya mencatatkan surplus didorong penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan swasta. Sementara investasi portofolio mencatat aliran modal keluar seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Secara keseluruhan, NPI 2024 mencatat surplus sebesar USD 7,2 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar USD 6,3 miliar.
Denny bilang, kenaikan surplus tersebut terutama didorong oleh kinerja transaksi modal dan finansial yang lebih baik. Pasalnya, transaksi modal dan finansial tahun 2024 mencatat surplus sebesar USD 16,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus sebesar USD 9,9 miliar di tahun 2023.
"Ditopang oleh aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio, di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global," kata Denny.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, transaksi berjalan 2024 mencatat defisit sebesar USD 8,9 miliar atau 0,6 persen dari PDB, setelah mencatat defisit sebesar USD 2,0 miliar atau 0,1 persen dari PDB di 2023.
Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang seiring dengan permintaan negara mitra dagang utama yang melemah di tengah permintaan domestik yang tetap kuat.
Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2024 naik mencapai USD 155,7 miliar dari USD 146,4 miliar pada akhir Desember 2023. Denny merinci, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Ke depan, BI senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Denny memproyeksi NPI 2025 bakal tetap sehat ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut dan defisit transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran defisit 0,5 persen sampai dengan 1,3 persen dari PDB.
"Surplus transaksi modal dan finansial didukung oleh aliran masuk modal asing sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik yang lebih baik dan imbal hasil investasi yang menarik," tutupnya.