news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

New Development Bank Tertarik dengan Transisi Energi dan Energi Terbarukan di RI

25 Maret 2025 19:53 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyambut kedatangan mantan Presiden Brazil sekaligus Presiden New Development Bank (NDB) Dilma Rousseff di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).  Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyambut kedatangan mantan Presiden Brazil sekaligus Presiden New Development Bank (NDB) Dilma Rousseff di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden New Development Bank (NDB), Dilma Rousseff, menyatakan ketertarikannya terhadap kebijakan transisi energi dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Hal ini disampaikannya setelah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/3).
ADVERTISEMENT
Rousseff mengapresiasi langkah Indonesia dalam menyusun daftar proyek prioritas yang mencakup berbagai sektor strategis. "Sekarang, Presiden menyempurnakan daftar ini dan 77 proyek yang tercantum, dinyatakan dengan jelas dan ditetapkan dengan jelas," ujar Rousseff.
Ia menambahkan NDB memiliki visi yang sejalan dengan Indonesia dalam hal investasi di berbagai sektor infrastruktur.
"Kita memiliki pemahaman yang sangat umum. Kita cocok satu sama lain karena kita tertarik pada bidang yang sama, berinvestasi dalam infrastruktur, logistik, kereta api, jalan raya, pelabuhan, bandara. Kita telah berinvestasi dalam konektivitas digital, menggunakan ekonomi digital," katanya.
Rousseff menyoroti peran Indonesia dalam transisi energi, khususnya dalam pengembangan biofuel. Ia mengaku terkesan dengan capaian Indonesia dalam sektor ini.
"Kami tertarik pada transisi energi dan Indonesia adalah negara yang memimpin dalam biofuel seperti biodiesel, dengan 40 persen. Saya sangat terkesan dengan ini. Karena Brasil memulai ini dan hanya 17 persen dan Indonesia 40 persen. Ini adalah pencapaian yang luar biasa bagi kami," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Biodiesel 40. Foto: Daff Picture/Shutterstock
Selain biofuel, NDB juga menaruh perhatian pada sektor energi terbarukan lainnya, termasuk pembangkit listrik termal dan pengelolaan kota yang berkelanjutan. Rousseff menegaskan komitmen NDB untuk mendukung proyek-proyek yang berfokus pada air dan sanitasi.
"Dalam hal ini, kami juga tertarik pada energi terbarukan, energi baru terbarukan. Indonesia tertarik pada pembangkit listrik termal. Kami berkomitmen untuk berinvestasi dalam air dan sanitasi dan mengubah kota-kota perkotaan menjadi lebih berkelanjutan dengan menggunakan limbah, menggunakan banyak hal lainnya," jelasnya.
Selain pembangunan infrastruktur dan energi, Rousseff juga menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja yang berkualitas untuk kepentingan rakyat. Menurutnya, negara-negara pendukung komoditas seperti Indonesia dan anggota BRICS lainnya harus berupaya meningkatkan industrialisasi.
"Dan juga, karena bank itu pembangunan, juga lapangan pekerjaan yang baik, juga pembangunan untuk rakyat, untuk kepentingan rakyat. Dan ini menyiratkan bahwa negara-negara kami, kami adalah pendukung besar komoditas. Kami ingin terus menjadi pendukung besar komoditas, tetapi juga, kami ingin diindustrialisasikan pada satu titik," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi negara-negara berkembang, Rousseff menegaskan pentingnya investasi dalam bidang sains, pendidikan, teknologi, dan inovasi.
"Jadi kami ingin berinvestasi dalam sains, pendidikan, teknologi, inovasi, dan menyediakan kondisi bagi negara-negara untuk berkembang. Jadi bagi saya, ini sangat penting, pengumuman Presiden. Saya sangat berterima kasih kepadanya untuk ini karena semua negara BRICS berkepentingan untuk memasukkan Indonesia ke dalam bank tersebut," ungkapnya.