Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ngabalin Tanggapi Prabowo: Bangun LRT 8 Juta Dolar, Emang Pakai Bambu?
26 Juni 2018 19:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin , menanggapi sindiran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenai biaya proyek kereta api ringan atau Light Right Transit (LRT ) di Indonesia yang lebih mahal ketimbang negara lain. Ngabalin pun mempertanyakan data yang menjadi referensi ucapan Prabowo itu.
ADVERTISEMENT
"Ya makanya itu bilang mark up, dari mana datanya. Kalau mark up itu artinya ada data yang tidak benar terkait pembiayaan LRT. Kalau beliau menyebutkan berapa dolar itu, (USD 8 juta per Km) itu bangun pakai apa? Kalau 8 juta dolar itu sama dengan bangun pakai bambu itu, bambu dari Papua gitu. Coba deh dicek," kata Ngabalin di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/6).
Politisi Partai Golkar itu bahkan menandaskan, ada penghematan dalam proyek LRT di Indonesia sekitar Rp 13 triliun. "Makanya saya kan bilang kalau ada, mudah-mudahan teman-teman yang mem-feeding, memberikan informasi kepada Pak Bowo itu adalah data-data yang validitasnya bisa dipertanggungjawabkan," lanjut dia.
Sebelumnya Prabowo menyinggung adanya mark up dalam pelaksanaan proyek Light Rail Transit (LRT). Dalam pidato di depan kader Gerindra di Palembang, Sumsel, Prabowo memang menyinggung soal proyek Rp 6 triliun itu dan membandingkannya dengan di negara lain yang katanya lebih murah.
ADVERTISEMENT
Ngabalin menilai, data-data yang dipakai Prabowo malah memojokkan dirinya sendiri. Apalagi yang mengatakan hal itu seorang tokoh besar seperti Prabowo Subianto.
"Kasihan. Jadi kita harapkan agar nanti semua data-data yang disampaikan kepada beliau, nanti adalah data-data yang benar-benar kualifikasinya bisa dipertanggungjawabkan, validitasnya bisa," ucap politisi yang menjadi Tim Sukses pasangan Prabowo-Hatta di Pilpres 2014 lalu.
Tapi kalau data-datanya adalah data-data yang tidak valid, data -data yang terkesan memfitnah, data data yang tidak benar, Ngabalin sangat menyayangkan. Karena itu memberikan nilai yang tidak benar kepada pemerintah.
"Masyarakat bisa punya penilaian tersendiri, kalau ternyata data itu adalah data yang tidak benar. Makanya saya kan bilang kalau Mas Bowo punya data yang lain mari dong kita tunjukin sama-sama," tegasnya.
Dia menambahkan, jika memang Prabowo memiliki data yang berbeda tapi valid dapat diajukan sebagai pembanding. Menurutnya, tinggal sampaikan saja data itu ke pemerintah sehingga bisa diuji.
ADVERTISEMENT
"Datang deh di Kantor Kemaritiman. Itu anak-anak muda ITB semuanya luar biasa hitungannya, supaya masyarakat bisa mendapatkan Informasi yang benar, jangan asal cerita, asal ngomong gitu nanti rusak ini," tuturnya.