Nicke Pastikan Baru Pertamina yang Menjadi Pengganti Shell di Blok Masela

26 Januari 2023 19:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Indonesia Pavilion, Davos, Swiss, Rabu (19/1/2023). Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Indonesia Pavilion, Davos, Swiss, Rabu (19/1/2023). Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, memastikan bahwa Pertamina masih menjadi calon tunggal pengganti Shell di konsorsium Blok Masela bersama Inpex Corporation.
ADVERTISEMENT
Shell memilih mundur dari proyek Blok Masela dua tahun lalu. Padahal proyek ini ditargetkan bakal berproduksi pada 2027 mendatang setelah digantung selama lebih dari 20 tahun.
Dalam konsorsium tersebut, Inpex mengempit 65 persen hak partisipasi di Blok Masela, sementara Shell 35 persen. Dengan begitu, Pertamina akan menguasai seluruh 35 persen saham yang ditinggalkan perusahaan asal Belanda tersebut.
"Masih proses, masih lakukan due diligence, jadi ini semua masih proses kita sudah menyampaikan offering-nya juga dan ada beberapa data yang dikirim sedang kita studi lagi," ujarnya kepada awak media di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis (26/1).

Petronas Masuk Konsorsium?

Adapun tersiar kabar bahwa Pertamina akan menggandeng perusahaan migas raksasa asal Malaysia, Petronas, untuk turut serta masuk ke dalam konsorsium Blok Masela. Namun, Nicke membantah hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Enggak, belum ada rencana itu. Jadi kita masuk dulu sendiri. Nanti kita lihat lebih lanjut," ungkap Nicke.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, proses peralihan hak partisipasi atau saham perusahaan migas asal Belanda kepada Pertamina sudah memasuki tahap final. Dia memastikan Pertamina merupakan calon tunggal pengganti Shell.
"Partner barunya kayaknya, ya, sudah final dengan Pertamina. Mungkin, ya. Pertamina sementara sendirian, karena yang masuk Pertamina duluan," ungkapnya saat ditemui di gedung Kementerian ESDM, Jumat (6/1).
Meski begitu, dia berkata banyak badan usaha lain yang juga berminat membuka data room di Blok Masela, seperti perusahaan migas asal China, PetroChina. Selain itu, dikabarkan Petronas juga berminat menjajaki kerja sama tersebut.
"Tapi yang baru masuk minta buka data room kan yang sudah buka dan kemudian sudah rada jelas angkanya ya Pertamina," lanjut Arifin.
ADVERTISEMENT