Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan, ekspor produk perikanan Indonesia terus meningkat. Peningkatan tersebut terjadi dari sisi volume ekspor maupun jumlah negara yang menjadi tujuan ekspornya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data KKP, selama kuartal I 2019 nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai Rp 40 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 32 triliun.
“Ekspor Indonesia naik 24 persen, ini berdasarkan data yang resmi lewat BKIPM,” ungkap Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina, di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Kamis (4/7).
Rina mengatakan, ekspor produk kelautan Indonesia yang meningkat setiap tahunnya tidak lepas dari usaha pemerintah untuk memberantas illegal fishing di perairan Indonesia.
Lebih rinci, Rina memaparkan berdasarkan data KKP, pada Januari hingga April untuk periode 2015-2019, nilai ekspor perikanan naik 3,5 persen per tahun. Sementara, secara volume naik 1,68 persen per tahun.
ADVERTISEMENT
Masih di periode yang sama, tren ekspor untuk komoditas udang secara volume naik 4,21 persen, tuna naik 5,53 persen, kepiting naik 0,72 persen dan untuk kelompok cakalang, sotong, gurita naik 17,72 persen. Sementara untuk rumput laut turun 1,49 persen.
Dari sisi negara tujuan, produk perikanan Indonesia sudah menjangkau 157 negara. Meski demikian, Amerika Serikat (AS) masih menjadi pasar utama bagi produk-produk perikanan Indonesia. Selain AS, yang masuk dalam 10 besar negara tujuan ekspor perikanan Indonesia yaitu China, Jepang, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan, Italia dan Vietnam.
"Ini memberikan gambaran produk perikanan kita semakin baik karena bisa diterima di banyak negara," tutupnya.