Nilai Proyek PLTP Dieng dan Patuha Capai Rp 4,2 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani groundbreaking Geo Dipa PLTP unit 2 Dieng dan Patuha. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan

PT Geo Dipa Energi (Persero) Tbk hari ini melakukan pelaksanaan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) unit 2 Dieng dan Patuha yang disaksikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Direktur Utama Geo Dipa Riki Firmandha Ibrahim mengatakan, masing-masing PLTP tersebut memiliki kapasitas 60 Mega Watt (MW). Adapun nilai proyek keduanya mencapai USD 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun (kurs Rp 14.138 per dolar AS) dari Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB).

"Kurang lebih sekitar USD 300 juta, untuk 2x60 MW itu ya. ADB untuk 2x60 MW itu ya," ujar Riki di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta, Kamis (25/4).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani groundbreaking Geo Dipa PLTP unit 2 Dieng dan Patuha. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan

Menurutnya, masing-masing PLTP tersebut terdiri dari 20 sumur. Adapun nilai proyek dari masing-masing sumur itu mencapai USD 7 juta.

"Hitungannya 1 sumur itu kan USD 7 juta, jadi kami yakin dari studi itu sekitar 20 sumur. Sedangkan pembangkit harganya sama seperti yang lalu. Jadi pembiayaannya sekitar USD 300 juta," tambahnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Groundbreaking Geo Dipa PLTP unit 2 Dieng dan Patuha. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan

PT Geo Dipa Energi (Persero) Tbk merupakan BUMN yang berada di bawah pengawasan Kemenkeu. Dalam aspek ekonomi melalui pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berkontribusi hampir Rp 40 miliar.

Pada tahun 2023, kontribusi pajak akan terus meningkat sejalan dengan kenaikan akumulasi hingga 182 persen. Sementara PNBP akan naik sebesar 120 persen melalui bonus produksi dan iuran eksplorasi ke kas umum daerah dari masing-masing wilayah kerja panas bumi Geo Dipa.