Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, BI Pastikan Terus Intervensi Tanpa Limit

2 Maret 2020 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/11). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/11). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) memastikan akan terus menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil. Meskipun saat ini kurs rupiah terus melemah melawan dolar AS akibat dampak virus corona.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Financial Times hari ini pukul 15.10 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 14.358. Rupiah anjlok 18,50 poin atau 0,13 persen terhadap dolar AS.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral akan terus intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan mekanisme pasar.
Otoritas moneter akan meningkatkan intensitas dalam tripel intervensi, baik di pasar spot, Surat Berharga Negara (SBN), maupun transaksi lindung nilai melalui domestic non delivery forward (DNDF).
"BI tingkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan, yang disebut tripel intervensi agar rupiah sesuai fundamentalnya, optimalkan intervensi di pasar spot, DNDF, dan pembelian SBN dari pasar sekunder," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Senin (2/3).
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, intensitas peningkatan tersebut di antaranya meningkatkan volume intervensi di spot, SBN, maupun saham. Sayangnya, Perry juga enggak merinci lebih lanjut mengenai volume intervensi yang selama ini dilakukan Bank Indonesia.
Konferensi pers Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian RI, Jakarta, Senin (2/3). Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Adapun sejak awal Januari 2020 hingga 27 Februari 2002, BI telah mengucurkan Rp 103 triliun untuk membeli SBN di pasar sekunder. Sebanyak Rp 80 triliun bahkan dikeluarkan saat terjadi virus corona di pekan terakhir Januari.
"Kami tingkatkan volumenya di spot, DNDF, dan pasar SBN agar pasar yakin BI selalu di pasar melakukan komitmen melalui tripel intervensi," jelasnya.
Perry mengatakan akan terus melakukan intervensi tersebut tanpa batasan tertentu (unlimited). Hal ini juga bertujuan agar investor tetap yakin menaruh dananya di pasar keuangan domestik.
ADVERTISEMENT
"Tidak (tidak ada limit). Tujuan kami stabilkan nilai tukar rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar. Kami yakinkan pasar tetap confident. Kami pastikan intervensi di spot, DNDF, SBN. Alhamdulillah sekarang semakin baik kondisi pasar valasnya," tambahnya.