November, Inalum Bayar Tunai Pembelian 51 Persen Saham Freeport

27 September 2018 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Freeport (Foto: OLIVIA RONDONUWU / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Freeport (Foto: OLIVIA RONDONUWU / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Freeport McMoran Inc, dan PT Rio Tinto Indonesia telah menandatangani Sales Purchase Agreement (SPA) terkait divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI).
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan, setelah ini tak ada lagi perjanjian lagi yang diteken. Inalum hanya tinggal membayar USD 3,85 miliar ke Rio Tinto Indonesia dan Freeport McMoran Inc.
“Ini sih sudah selesai, tinggal administrasi aja pembayaran Inalum,” ujarnya di Ruang Sarulla, Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (27/9).
Nantinya seusai menerima pembayaran, menurut Jonan, PTFI akan mengirimkan surat ke Kementerian ESDM terkait perubahan pemegang saham. Lalu, pihaknya akan menerbitkan surat pengakhiran Kontrak Karya (KK).
“Lalu setelah itu kita terbitkan pengakhiran KK lalu menjadi IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus), gitu,” ucap Jonan.
PT Indonesia Asahan Alumunium, Freeport McMoran Inc, dan PT Rio Tinto Indonesia menandatangangani Sales Purchase Agreement (SPA). (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PT Indonesia Asahan Alumunium, Freeport McMoran Inc, dan PT Rio Tinto Indonesia menandatangangani Sales Purchase Agreement (SPA). (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan, pembayaran USD 3,85 miliar ke Rio Tinto dan Freeport McMoran Inc selesai pada November 2018. Dia memastikan, dana pembayaran berasal dari utang bank asing.
ADVERTISEMENT
“Sudah bank asing semua, udah confirm 11 bank. Sekarang pada dasarnya bank, nanti kita mungkin kalau mau refinance jangka panjang mungkin kita akan keluarkan bond,” paparnya.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pembayaran USD 3,85 miliar akan dibayarkan dalam 1 tahap pada November 2018. Sembari menyiapkan pembayaran, pihaknya saat ini juga menyelesaikan dokumen terkait.