Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
NPL Bank Milik Konglomerat Terus Naik, Perlu Diwaspadai? Ini Kata OJK
12 November 2024 20:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK ), Dian Ediana Rae, menanggapi kondisi Non-Performing Loan (NPL ) di bank milik konglomerat nyaris 5 persen. Menurutnya, peningkatan NPL ini adalah fenomena siklikal yang wajar dalam industri perbankan, bukan masalah mendasar yang mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik Hary Tanoesoedibjo mencatatkan rasio kredit bermasalah atau NPL gross 4,69 persen per September 2024. Kemudian, PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) atau Bank INA milik Anthoni Salim membukukan NPL gross 4,46 persen pada September 2024.
Sementara itu, PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) milik Dato' Sri Tahir mencatatkan NPL gross di level 3,68 persen pada September 2024.
"Ya sebenarnya itu kan siklikal aja kalau saya lihat. Kita melihat bahwa banyak bank itu punya strategi masing-masing. Kapan misalnya melakukan penghapusan buku, restrukturisasi, dan lain sebagainya itu kan dilakukan secara rutin oleh mereka," kata Dian kepada awak media di Mal Kota Kasablanka, Selasa (12/11).
Dia mengatakan, bank-bank melakukan penyesuaian terhadap profit mereka berdasarkan perkembangan bisnis yang bersifat siklikal.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanya apakah angka NPL yang mencapai 3 persen ini mengkhawatirkan, Dian menegaskan, situasi tersebut masih dalam batas aman.
"Enggak, saya kira tidak ya. Maksudnya selama masih di bawah 5 persen, dan 3 persen pun ini kalau nanti, saya sudah lihat datanya, mungkin di laporan berikutnya itu sudah turun lagi sebetulnya," ungkapnya.
"Nggak ada sesuatu yang signifikan, tidak sesuatu yang biasa. Ini kan pengawasan biasa," tegas Dian.