Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Obituari Sukamdani Sahid Gitosardjono: Pendiri Hotel Sahid
21 Desember 2017 11:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
![Sukamdani Sahid Gitosardjono (Foto: Dok. Wikipedia)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1513827371/bgjw89c4iqjxpvpajuik.jpg)
ADVERTISEMENT
Sukamdani Sahid Gitosardjono, pengusaha Indonesia pemilik jaringan Hotel Sahid, meninggal dunia pada pukul 09.15 WIB dalam usia 89 tahun.
ADVERTISEMENT
Lahir di Solo pada 14 Maret 1928, Sukamdani pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia selama 2 periode dari 1982 sampai 1988.
Sempat berkarir sebagai pegawai pamong praja di Solo, Sukamdani merintis usaha percetakan kecil-kecilan pada 1952. Usaha percetakan itu berkembang, dan pada 1960 ia mendirikan PT Sahid Trading & Industrial Co. Pada waktu itu pula Sukamdani mulai berbisnis hotel.
Bisnisnya makin berkembang. Tak hanya hotel dan percetakan, Sukamdani juga punya usaha perdagangan kertas, biro perjalanan, pariwisata, pertanian, konstruksi, hingga perkebunan. Sukamdani juga pendiri Harian Bisnis Indonesia.
Di tanah tempat ia dulu menyewa rumah untuk percetakan, kini berdiri Hotel Sahid Jaya yang megah. Jaringan hotel Sahid milik Sukamdani termasuk terbesar di Indonesia dengan jumlah 14 hotel dan 2.750 kamar.
ADVERTISEMENT
Dalam bidang organisasi, Kadin di bawah pimpinan Sukamdani menjelma menjadi organisasi yang disegani dan dipercaya sebagai mitra pemerintah.
Prestasi Sukamdani yang lain adalah keberhasilannya memprakarsai pembukaan kembali hubungan dagang Indonesia-China yang sempat terputus sejak 1967.
Sukamdani juga mengurus pesantren di Bogor. Menurutnya, Indonesia dengan penduduk yang beragama Islam lebih dari 200 juta harus memiliki wirausahawan yang tangguh. Sukamdani ingin santri-santri juga bisa menjadi pengusaha.
Di dalam pesantren, ia menumbuhkan etos kerja keras dan etos keilmuan. Dari kegiatan ini, Sukamdani ingin menyiapkan kader bangsa berbudi agar bisa menghidupi keluarga dan bangsa.
Demikian riwayat singkat seorang wiraswasta yang percaya bahwa bisnis harus bermanfaat untuk kesejahteraan orang banyak. Selamat jalan, Sukamdani!
ADVERTISEMENT