OECD Peringatkan Pertumbuhan Ekonomi Dunia Bakal Terganggu saat Trump Memimpin

5 Desember 2024 15:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Jim Watson/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Jim Watson/AFP
ADVERTISEMENT
Ekonomi global diproyeksikan masih akan tetap tumbuh dalam dua tahun ke depan asalkan kebijakan pembatasan produk impor dari negara-negara tak merusak pemulihan perekonomian dunia.
ADVERTISEMENT
Ekonomi dunia diperkirakan akan tumbuh 3,2 persen pada tahun ini menjadi 3,3 persen pada 2025 dan 2026 menurut laporan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) mengutip Reuters, Kamis (5/12).
OECD merupakan organisasi gabungan 38 negara yang mempresentasikan 80 persen aktivitas perdagangan dunia. Proyeksi pertumbuhan global selama dua tahun itu diwarnai dengan inflasi rendah, lapangan pekerjaan meningkat, dan penurunan suku bunga yang akan membantu negara-negara yang mengalami pengetatan kebijakan fiskal.
"Perkiraan terbarunya sebagian besar sejalan dengan tinjauan terakhir pada September, ketika diperkirakan pertumbuhan 3,2 persen tahun ini dan tahun depan, dan belum memiliki perkiraan untuk tahun 2026," tulis laporan tersebut.
Setelah perdagangan global terguncang pada tahun lalu, perekonomian global mulai pulih dan tumbuh secara volume pada tahun depan mencapai 3,6 persen.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, terdapat sejumlah tantangan seperti perang dagang, pembatasan impor barang.
Proyeksi pertumbuhan global pada tahun depan terlihat suram setelah Presiden terpilih AS, Donald Trump menyatakan akan meningkatkan tarif impor produk-produk kepada mayoritas negara-negara lain.
OECD memperkirakan bahwa pertumbuhan AS akan berkurang dari 2,8 persen tahun ini menjadi 2,4 persen pada tahun 2025 dan 2,1 persen pada tahun 2026.
Di Cina, ekonomi terbesar kedua di dunia, pertumbuhan terlihat berkurang dari 4,9 persen pada tahun 2024 menjadi 4,7 persen pada tahun 2025 dan 4,4 persen pada tahun 2026 meskipun pelonggaran moneter dan fiskal karena pengeluaran konsumen tetap lamban karena tabungan hari hujan yang tinggi.