OJK Bakal Bangun Kantor di IKN, Tahun Ini Anggaran yang Disiapkan Rp 47 Miliar

4 Maret 2023 5:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DK OJK Mirza Adityaswara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DK OJK Mirza Adityaswara. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dipastikan akan membangun kantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Pembangunan ini sejalan dengan pemindahan ibu kota negara dan sesuai dengan Undang-Undang.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan Undang-Undang, OJK berkedudukan di Ibu Kota. Jadi memang kita harus memiliki kantor di IKN," kata Wakil Ketua OJK, Mirza Adityaswara di Balikpapan, Jumat malam (3/3).
Mirza mengatakan, lahan yang diminta untuk pembangunan kantor OJK luasnya mencapai 1,5 hektar. Namun, dia mengaku belum tahu persis posisi kantor OJK ada di sebelah mana.
"Persisnya di sebelah mana, kami belum tahu," katanya.
Adapun anggaran yang disiapkan pada tahun ini mencapai Rp 47 miliar. Mirza mengatakan anggaran tersebut sudah disetujui dan siap untuk digunakan.
"Pembangunan kantornya dimulai tahun 2023-2024. Jadi dua tahun. Anggaran tahun depan masih berupa usulan. Yang tahun ini sudah disetujui Rp 47 miliar," kata Mirza.
Suasana acara Ibu Kota Nusantara Sejarah Baru Peradaban Baru, di Djakarta Theater, Selasa (18/10/2022). Foto: Kadin Indonesia
Tahap pertama Pembangunan IKN berlangsung pada tahun 2022-2024, dengan fokus pembangunan yang pada Wilayah Perencanaan (WP)-I atau Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 6.671 ha. Dari luas tersebut 49 persen di antaranya (3.271 ha) akan dipertahankan sebagai kawasan hutan.
ADVERTISEMENT
Pembangunan infrastruktur IKN yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR untuk tahap awal 2022-2024 terdiri dari sekitar 63 proyek konstruksi dengan total biaya USD 4,5 miliar atau Rp 62 triliun yang seluruhnya berasal dari anggaran pemerintah. Hingga minggu kedua Februari 2023, beberapa proyek yang sudah terkontrak dengan total biaya USD 1,58 miliar.