OJK Beberkan Dampak Ekonomi dari Program 3 Juta Rumah dan Makan Bergizi Gratis

13 Desember 2024 16:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan rumah yang masih dalam tahap pembangunan perumahan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
zoom-in-whitePerbesar
Deretan rumah yang masih dalam tahap pembangunan perumahan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi multiplier effect dari program 3 juta rumah dan Makan Bergizi Gratis yang diusung Presiden Prabowo, akan berdampak memberikan multiplier effect cukup besar bagi ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan OJK, Mahendra Siregar, mengatakan salah satu yang akan merasakan langsung dari efek domino program tersebut merupakan daerah.
"Nah diharapkan dengan adanya multiplier yang besar tadi, maka ikutan tambahan manfaatnya bisa dirasakan kepada seluruh ekosistem dalam program itu," kata Mahendra dalam konferensi pers virtual, Jumat (13/12).
Seperti di sektor pembangunan perumahan yang begitu besar jumlahnya, menurut Mahendra akan memberikan dampak positif terhadap industri bahan bangunan material, yang pada akhirnya dampak itu akan berlabuh kepada perkembangan sektor jasa keuangan di daerah tersebut maupun nasional.
"Dan juga di lain sisi, menumbuh kembangkan potensi untuk jasa konstruksinya, jasa untuk infrastrukturnya, serta tidak kurang juga potensi untuk melibatkan jumlah tenaga kerja yang begitu besar," jelas Mahendra.
ADVERTISEMENT
Sedangkan program Makan Bergizi Gratis, Mahendra mengatakan multiplier effect-nya bakal terangkat dari para produsen bahan pangan, yang secara langsung akan mendorong perekonomian.
"Sedangkan, berkaitan makan bergizi gratis, multiplier effect dalam ekosistemnya diharapkan akan terangkat mulai dari para produsen di bahan pangan yang berada di lokal tempat itu dilakukan. Itu akan memberikan dorongan perekonomian," ungkap dia.
Sejumlah siswa menyantap makanan saat simulasi program Makan Siang Bergizi Gratis di sekolah wilayah Lanud Halim Perdanakusuma di SDS Angkasa 5 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (26/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dari sektor jasa keuangan, sambung Mahendra, akan terjadi sejumlah perbaikan atau keuntungan. Misalnya, dari segi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), kegiatan, dan faktor penyerapan tenaga kerjanya.
"Tetapi juga sebagian dari perusahaan-perusahaan tadi material dan jasa konstruksinya, sebagian perusahaan Tbk yang tentu akan memberikan dampak positif kepada pertumbuhan dalam pasar modal kita," katanya.
Dampak selanjutnya, kata Mahendra, potensi sektor keuangan dengan adanya peluang pembiayaan perumahan cukup besar. Menurutnya, pembiayaan 3 juta rumah yang begitu besar tak akan cukup hanya mengandalkan APBN.
ADVERTISEMENT
"Dengan begitu, akan diupayakan pembiayaan yang berasal dari berbagai sumber dan industri pembiayaan apakah itu perbankan atau pasar modal, yang tentu akan semakin meningkatkan aktivitas dan pada gilirannya pengembangan dari industri keuangan itu sendiri," imbuh Mahendra.
"Untuk di pasar modal, salah satu kemungkinannya adalah untuk memanfaatkan produk yang dinamakan efek berbasis aset, nah ini dalam bentuk sekuritisasi tentu akan memberikan pendanaan yang besar kepada perumahan, tapi di lain pihak juga memberikan peluang bagi berkembangnya produk itu di pasar modal kita," lanjut Mahendra.