OJK Catat Kredit Macet Pinjol Capai Rp 1,37 Triliun per Maret 2024

27 Mei 2024 8:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi fintech. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fintech. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pinjaman online (pinjol) atau fintech P2P lending yang masuk ke dalam kategori kredit macet terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data statistik OJK, outstanding pinjaman macet di atas 90 hari mencapai Rp 1,37 triliun pada Maret 2024. Nilai tersebut meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang ada di Rp 1,14 triliun.
Peningkatan outstanding pinjaman macet ini diiringi dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif sebanyak 522,619. Angka ini meningkat dibandingkan posisi Maret 2023 sebanyak 463,790 pinjaman.
Jika berdasarkan gender, outstanding pinjaman macet dari jenis kelamin laki-laki tercatat sebesar Rp 746,34 miliar. Nilai ini tumbuh secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 624,02 miliar.
Sementara outstanding pinjaman macet dari jenis kelamin perempuan sebesar Rp 625,50 miliar pada Maret 2024, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 517,99 miliar.
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Selanjutnya, berdasarkan kelompok umur. Untuk umur di bawah 19 tahun, outstanding pinjaman macetnya tercatat Rp 2,2 miliar. Nilai tersebut meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 1,56 miliar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pinjaman macet dari usia 19-34 tahun sebesar Rp 726,63 miliar pada Maret 2024, naik dibandingkan posisi Maret 2023 yang sebesar Rp 672 miliar.
Sedangkan usia 35-54 tahun memiliki pinjaman macet sebesar Rp 550,39 miliar, dibanding posisi Maret 2023 yaitu Rp 442,76 miliar. Untuk usia di atas 54 tahun, pinjaman macetnya meningkat drastis dari Rp 25,7 miliar pada Maret 2023, menjadi Rp 92,63 miliar di Maret 2024.