OJK Catat Kredit Perbankan Tumbuh Jadi Rp 7.908 Triliun pada Kuartal I 2025

9 Mei 2025 15:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan mengalami kenaikan 9,16 persen menjadi Rp 7.908 triliun sepanjang kuartal I 2025.
ADVERTISEMENT
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan pencapaian ini menunjukkan kinerja perbankan masih tumbuh positif dengan profil risiko yang tetap terjaga pada Maret 2025.
"Pada bulan Maret 2025, pertumbuhan kredit tetap melanjutkan pertumbuhan sebesar 9,16 persen year on year," kata Dian dalam konferensi pers RDK, Jumat (9/5).
Pencapaian kredit ini ditopang oleh kredit modal kerja yang tumbuh 6,1 persen yoy, kredit investasi tumbuh 13,36 persen yoy, dan kredit konsumsi yang meningkat sebesar 9,32 persen yoy sepanjang kuartal I 2025.
"Ditinjau dari kepemilikan, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit, yaitu sebesar 9,54 persen yoy [sepanjang kuartal I 2025]," kata Dian.
Sementara untuk kategori debitur kredit korporasi tumbuh sebesar 13,52 persen, lalu untuk kredit UMKM tumbuh sebesar 1,91 persen sepanjang kuartal I 2025.
ADVERTISEMENT
NPL 2,17 Persen
Dari sisi kualitas kredit, hingga Maret 2025 tercatat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Gross sebesar 2,17 persen, sedangkan NPL Net di level 0,80 persen.
Loan at Risk (LaR) berada di level 9,86 persen di sebelas bulan 2024. Loan at Risk adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko kredit yang dipertaruhkan oleh bank dalam portofolio kreditnya.
Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 9.010 triliun. Nilai tersebut meningkat 4,75 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dian mengatakan likuiditas industri perbankan pada Maret 2025 tetap memadai dengan rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 116,05 persen dan 26,22 persen.
ADVERTISEMENT
"Februari sebelumnya tercatat sebesar 116,76 persen, dan 26,22 persen. Februari sebelumnya tercatat sebesar 26,35 persen," kata Dian.
Adapun tingkat profitabilitas bank atau ROA sebesar 2,58 persen per Maret 2025, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,41 persen. Menurut Dian, ini menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.
Dari sisi permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) kini berada di level 25,43 persen, dari sebelumnya pada Februari sebesar 26,95 persen.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae di Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin (6/2/2023). Foto: Dok. Istimewa
"Ketahanan perbankan juga tetap kuat, tercermin dari permodalan atau capital adequacy ratio, atau CAR (yang) menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global dewasa ini," kata Dian.
Sementara untuk porsi kredit, By Now Pay Letter (BNPL) perbankan tercatat sebesar 0,29 persen namun menurut Dian terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan.
ADVERTISEMENT
"Pada Maret 2025, bagi debit kredit BNPL, sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh sebesar 32,18 persen yoy menjadi Rp 22,78 triliun," tutur Dian.
Sementara pada Februari lalu debut kredit BNPL tercatat tumbuh 36,60 persen yoy yaitu sebesar Rp 23,66 juta.