OJK Catat Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 31,36 Miliar per 16 Februari 2024

20 Februari 2024 19:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga 16 Februari 2024 ada 48 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 501.910 tCO2e. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan total transaksi bursa karbon mencapai Rp 31,36 miliar per 16 Februari 2024.
ADVERTISEMENT
"Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada tanggal 26 September 2023 hingga 16 Februari 2024, tercatat 48 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 501.910 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp 31,36 miliar," kata Inarno di Hotel St.Regis Jakarta, Selasa (20/2).
Inarno merinci transaksi bursa karbon tersebut berasal dari 31,39 persen di Pasar Reguler, 9,69 persen di Pasar Negosiasi, dan 58,92 persen di Pasar Lelang.
"Ke depan, potensi bursa karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 3.418 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang ditawarkan," ungkap Inarno.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menargetkan ada 96 pengguna jasa bursa karbon di 2024. "Target tahun ini kita akan menambah 50 pengguna jasa. Di akhir tahun itu kita punya 96 pengguna jasa," kata Jeffrey di BEI, Senin (19/2).
ADVERTISEMENT
Jeffrey mengatakan hingga saat ini baru ada 48 pengguna jasa. Angka itu meningkat dibandingkan saat peluncuran pada 26 September 2023 lalu yang sebanyak 15 pengguna jasa.