OJK: Dana yang Terhimpun dari Pasar Modal per April 2023 Tembus Rp 84,01 Triliun

5 Mei 2023 17:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan dana yang terhimpun dari pasar modal hingga melalui efek bersifat utang (EBUS), rights issue, dan IPO per April 2023 mencapai Rp 84,01 triliun. Ada 33 emiten baru dalam periode tersebut.
ADVERTISEMENT
"Penghimpunan dana di pasar modal di bulan April masih terjaga tinggi," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/5).
Inarno mencatat per 28 April 2023 ada 63 perusahaan yang akan menggelar penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan nilai Rp 61,71 triliun.
Secara keseluruhan, Inarno melaporkan ada 115 pipeline yang berada di penawaran umum dengan nilai Rp 135,31 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers, Senin (6/2/2023). Foto: Dok. Istimewa
Kemudian, OJK juga menyebut ada 12 penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue dengan nilai Rp 20,56 triliun. Kemudian, total ada 16 penawaran umum EBUS dengan nilai Rp 21,06 triliun.
Inarno juga menyebut ada 24 rencana penawaran umum berkelanjutan EBUS Tahap I dan II dengan nilai Rp 31,99 triliun. OJK menargetkan total penghimpunan dana di pasar modal tembus Rp 170 triliun.
ADVERTISEMENT
Dia melaporkan, hingga 28 April 2023 OJK telah mendapat 16 penyelenggara Securities Crowdfunding (SCF) dari 338 penerbit dengan 147.142 pemodal. Dari jumlah tersebut dana yang dihimpun dari SCF sebesar Rp 828,58 miliar.