OJK: Kredit Macet Pinjol Capai Rp 2 T per Desember 2024

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman usai konferensi pers, Selasa (20/2/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit macet industri fintech P2P lending atau pinjaman online (pinjol) mencapai Rp 2,01 triliun pada Desember 2024. Nilai tersebut didominasikan oleh peminjam dari individu yang mencapai 74,74 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, mengatakan dari porsi individu tersebut, didominasi dengan borrower usia 19-34 tahun sebesar 52,01 persen dan usia 35-54 tahun sebesar 41,49 persen.

"Faktor penyebab kredit macet (TWP 90) pada borrower (peminjam) individu dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain terkait kemampuan bayar borrower yang rendah," kata Agusman dalam keterangan tertulis, Selasa (18/2).

Per Desember 2024, terdapat 22 Penyelenggara yang memiliki tingkat kredit macet (TWP90) di atas 5 persen, meningkat 1 entitas penyelenggara dibandingkan periode bulan November 2024.

"OJK terus melakukan monitoring kualitas pendanaan industri pinjaman online. Adapun faktor yang mempengaruhi rasio TWP90 antara lain kualitas credit scoring Penerima Dana (borrower) dan proses collection pinjaman yang dilakukan oleh penyelenggara," ujarnya.

Sementara itu, outstanding pembiayaan fintech P2P lending mencapai Rp 77,02 triliun per Desember 2024. Nilai tersebut tumbuh sebesar 29,14 persen secara tahunan atau year on year (YoY).