OJK: Kredit Perbankan Capai Rp 7.717 Triliun, Naik 10,79 Persen

7 Januari 2025 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan melanjutkan tren positif. Per November 2024, kredit industri perbankan mencapai Rp 7.717 triliun, naik 10,79 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan pencapaian ini menunjukkan kinerja intermediasi perbankan masih tumbuh positif dengan profil risiko yang tetap terjaga pada November 2024.
"Pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,79 persen year on year menjadi Rp 7.717 triliun," kata Dian dalam konferensi pers RDK, Selasa (7/1).
Pencapaian kredit ini ditopang oleh kredit modal kerja yang tumbuh 8,92 persen yoy, kredit investasi tumbuh 13,77 persen yoy, dan kredit konsumsi yang meningkat sebesar 10,94 persen yoy.
Dari sisi kualitas kredit, per November 2024 tercatat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Gross sebesar 2,19 persen, sedangkan NPL Net di level 0,75 persen. LaR berada di level 9,82 persen di sebelas bulan 2024.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 8.836 triliun. Nilai tersebut meningkat 7,54 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae di Gedung DPR, Rabu (12/7/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Dian mengatakan likuiditas industri perbankan pada November 2024 tetap memadai dengan rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 112,94 persen dan 25,57 persen.
"Sebelumnya pada Oktober, AL/NCD dan AL/DPK masing-masing sebesar 113,64 persen dan 25,58 persen," kata Dian.
Adapun tingkat profitabilitas bank atau ROA sebesar 2,69 persen per November 2024, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,73 persen. Menurut Dian, ini menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.
Kinerja perbankan yang positif juga tercermin dari permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) yang berada di level 26,92 persen, dari sebelumnya pada Oktober sebesar 27,02 persen.
ADVERTISEMENT
"CAR yang tinggi ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global," kata Dian.