OJK Lapor Kinerja Sektor Keuangan ke Jokowi: Kredit Tumbuh, IHSG Capai 6.693

20 Januari 2022 12:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) tahun 2022. Dalam kesempatan ini Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan sejumlah capaian sektor keuangan ke Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Pertama capaian kredit perbankan yang tumbuh 5,2 persen year on year. Tumbuhnya kredit menjadi salah satu yang menunjukkan indeks stabilitas sistem keuangan yang terkendali.
"Di sektor perbankan pada akhir 2021 kredit sudah bertumbuh 5,2 persen yoy, dengan NPL yang terkendali pada level 3 persen dan cenderung turun dari tahun lalu di mana tahun lalu 3,06 persen," ujar Wimboh dalam agenda PTIJK, Kamis (20/1).
Namun masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan yakni terkait restrukturisasi kredit. Dia mengatakan jumlahnya menurun yaitu Rp 693,6 triliun, jauh di bawah level tertinggi pada Rp 830,5 triliun pada tahun 2020.
"Kami udah minta kepada sektor keuangan perbankan untuk selalu membentuk pencadangan sehingga level cadangan terakhir sudah 14,85 persen atau dalam rupiah Rp 103 triliun. Ini akan terus kami minta untuk lebih cepat lagi membentuk cadangan," terangnya.
Presiden Jokowi. Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Sementara kinerja pasar modal juga terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, bahkan di atas level sebelum pandemi COVID-19. IHSG mencapai level 6.693.
ADVERTISEMENT
"Indeks harga saham sudah mencapai 6.693 pada 14 Januari yang lalu. Angka ini jauh pada level sebelum pandemi yaitu 5361,25. Capaian ini dapat kami sampaikan merupakan peringkat ketiga terbaik di Asia," tuturnya.
Sedangkan kapitalisasi pasar, kata dia, mencapai angka Rp 8.252 triliun pada 30 Desember tahun lalu. Angka ini juga merupakan terbaik kedua di ASEAN setelah Thailand.
"Investor pasar modal meningkat cukup drastis yaitu menjadi 7,5 juta pada akhir tahun lalu dan ini melonjak 93 persen dari tahun sebelumnya, di mana 80 persen merupakan investor milenial. Ini berkah bagi kita karena memang investor di pasar modal merupakan investasi yang sangat menarik terutama bagi milenial," tuturnya.
"Penghimpunan dana di pasar modal juga meningkat drastis yaitu mencapai Rp 363,3 triliun atau naik 206 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan penghimpunan dana pasar modal ini terbaik di kawasan Asia Pasifik yang di mana Asia Pasifik rata-rata hanya 171 persen," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Kemudian pertumbuhan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) juga menguat. Permodalan asuransi jiwa, kata dia, mencapai 539,8 persen dan asuransi umum 327, 3 persen. "Ini jauh di atas threshold 120," kata dia.
Kliring rasio perusahaan pembiayaan juga menurun menjadi 1,9 kali. Itu jauh dari batas ambang 10 kali.
"Rasio kredit perusahaan pembiayaan terpantau stabil pada NPF pada level 3,53 persen, setelah sebelumnya sempat mencapai level di atas 5 persen di tahun 2020. Ini ditopang oleh kebijakan restrukturisasi pembiayaan yang mencapai Rp 218,95 triliun atau 5,2 juta kontrak pembiayaan yang merupakan 60,1 persen dari total pembiayaan," terangnya