OJK Nilai Masih Ada Ruang untuk Pertumbuhan Kredit Lebih Tinggi Lagi Tahun Ini

18 Oktober 2024 20:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam konferensi pers Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) 2024-2028.  Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam konferensi pers Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) 2024-2028. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perbankan di Tanah Air masih memiliki ruang untuk menyalurkan kredit lebih tinggi lagi tahun ini.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, memandang pertumbuhan kredit masih memiliki ruang jika dilihat dari sisi Loan to Deposit Ratio (LDR), dibandingkan dengan kondisi saat pandemi.
“Ruang untuk pertumbuhan kredit bisa lebih tinggi lagi karena yang sekarang ini masih di kisaran 87 persen dan berada di bawah dari tingkat LDR sebelum pandemi yang mencapai 95 persen. Jadi kami melihat perspektif itu,” kata Mahendra dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat (18/10).
Penyaluran kredit perbankan per akhir September 2024 tumbuh 11,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy), melebihi dari periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar 9 persen. Angka ini juga melampaui target pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 9 hingga 11 persen yoy.
ADVERTISEMENT
Mahendra berharap pemerintahan baru dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sehingga kredit dapat bertumbuh lebih moncer.
“Karena demikian hal tadi merupakan kesempatan bagi peningkatan pertumbuhan kredit lebih tinggi lagi dan juga menghasilkan berbagai multiplier effect yang akan menjadi pendorong bagi pertumbuhan kredit di berbagai sektor yang menjadi prioritas dan agenda utama dari pemerintah yang baru,” jelas Mahendra.
“Dalam kaitan itu kami siap untuk melihat lebih rinci dan bersinergi mengkaji dan mendorong pertumbuhan fasilitas kredit bagi sektor-sektor dan industri yang menjadi prioritas pemerintah baru, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.