OJK Pastikan Perbankan RI Baik-baik Saja di Tengah Tarif Impor Trump

8 April 2025 20:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Gedung DPR RI, Selasa (25/2/2025). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Gedung DPR RI, Selasa (25/2/2025). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memastikan kondisi perbankan Indonesia tidak begitu banyak terdampak kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. Ia mengatakan, jika dilihat secara detail, produk top 20 ekspor RI ke AS seperti produk tekstil, sawit, garmen, kena tarif impor lebih kecil dibanding pesaing sektor yang sama dari negara lainnya.
"Jadi bukannya kita tidak terkena, tapi terkenanya lebih kecil sehingga kalau dilihat dari segi relative price harga relatif dibandingkan yang lain yang malah relatif menjadi lebih murah," jelas Mahendra di Kantor BEI, Jakarta, Selasa (8/4).
Senada, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan kondisi perbankan masih solid. Ia menyebut, Dana Pihak Ketiga (DPK) saat ini ada di atas 5 persen dan penyaluran kreditnya di atas 10,42 persen.
Kemudian likuiditas perbankan dinilai terjaga, dalam arti loan to deposit ratio ada di angka baik 88,92 persen. Begitu juga dengan capital adequacy ratio di angka 27 persen.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak sama dengan pada saat kita menghadapi berbagai krisis yang lalu. Kemudian kalau kita lihat belanja saat Ramadhan itu kelihatan naik di angka 248,1. Jadi Natal tahun baru dan Ramadan membantu daya ungkit daripada konsumsi kita," ujar Airlangga dalam sarasehan ekonomi pada Selasa (8/4).