OJK: Pesantren Punya Peran Penting Kembangkan Bank Wakaf Mikro

26 Maret 2022 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi santri di pesantren. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi santri di pesantren. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bank Wakaf Mikro (BWM) selama ini banyak dikembangkan di pesantren. Ketua Satgas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM OJK, Ahmad Buchori, mengatakan ada berbagai alasan mengapa pesantren dinilai potensial untuk mengembangkan BWM.
ADVERTISEMENT
“Salah satu elemen masyarakat yang memiliki fungsi strategis dalam pendampingan untuk mendorong perekonomian masyarakat adalah pesantren,” kata Buchori saat acara dengan media massa nasional di Medan, Sabtu (26/3).
Buchori mengungkapkan, pesantren berasal dari abad keenam belas atau ketika pusat-pusat belajar didirikan yang dikenal sebagai tempat belajar bagi umat Islam. Pesantren pada zaman dahulu merupakan fenomena pedesaan yang berinteraksi sangat erat dengan masyarakat lokal.
Pesantren dipimpin oleh kiai yang memberikan pendidikan, nasihat kepada penduduk desa, dan melegitimasi upacara-upacara lokal. Menurutnya, hal itu membuat pesantren memiliki bantuan strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan potensi 28.194 pesantren yang dinyatakan Kementerian Agama, pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis agama memiliki pengaruh besar untuk memberdayakan masyarakat dan berperan dalam mengentaskan ketimpangan dan mengentaskan kemiskinan, khususnya warga masyarakat sekitar pesantren,” ujar Buchori.
ADVERTISEMENT
Pengawasan Bank Wakaf Mikro
Buchori memastikan pengawasan ke BWM akan terus dilakukan. Ia menuturkan, BWM sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah berada di bawah pengawasan OJK sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Pengawasan dilakukan langsung oleh Kantor Regional dan Kantor OJK di wilayah kerja operasional BWM,” ungkap Buchori.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan, OJK berkolaborasi dengan institusi, kementerian dan lembaga, serta pihak-pihak terkait program BWM untuk melakukan continuous monitoring dan memastikan setiap BWM beroperasi dengan baik dan sesuai ketentuan dan prosedur.
“Tokoh Masyarakat, khususnya Kiai dan Ulama di Pesantren memiliki peranan penting dalam menguatkan itikad baik dan tanggung jawab pengurus dan pengelola BWM,” tutur Buchori.