OJK Proyeksi Market Share Perbankan Syariah RI Capai 18% di 2028

14 Maret 2024 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan market share atau pangsa pasar perbankan syariah bisa mencapai 18 persen di 2028. Adapun saat ini market share perbankan syariah kurang dari 10 persen dalam 30 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Peneliti Eksekutif di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Siti Yayuningsih mengatakan, market share perbankan syariah, yakni Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), sebesar 7 persen per Desember 2023. Sementara market share Bank Umum Syariah (BUS) baru mencapai 4,8 persen dari keseluruhan market perbankan.
“Kalau kita melakukan sedikit action, tidak perlu yang sangat besar, tapi ada action merger, kemudian ada bank-bank (syariah) baru, atau ada konversi bank syariah baru itu Insyaallah kita bisa tumbuh 18,3 persen di 2028,” ujar Siti dalam IDEA Talks Volume 4, Kamis (14/3).
Untuk mencapai market share perbankan syariah 18 persen, Siti menjelaskan perbankan harus menggunakan variabel aset di masa lalu, yakni terjadi pada saat terdapat konversi Bank Umum Konvensional (BUK) menjadi BUS dan merger beberapa BUS menjadi satu BUS.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perbankan perlu diakomodir dalam Roadmap Perbankan Syariah dalam lima tahun ke depan, sesuai dengan target industri atas peningkatan permodalan, peningkatan financing to deposit ratio (FDR), penurunan non performing loan (NPL), dan penurunan Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), sehingga menjadi target BUS, UUS, dan BPRS.
Direktur Nanobank Syariah, Soejanto Soetjijo. Foto: PT Bank Nano Syariah (Nanobank Syariah)
Dari sisi industri, PT Bank Nano Syariah (Nanobank Syariah) juga melakukan beberapa upaya untuk mendorong perbankan syariah di Tanah Air. Direktur Nanobank Syariah, Soejanto Soetjijo, mengatakan bahwa perseroan memiliki Community Hub di kantor cabang.
“Tak hanya menjadi tempat melakukan aktivitas perbankan, namun juga menjadi tempat bagi komunitas untuk berkumpul, memperluas jejaring, mengikuti pelatihan untuk meraih sukses finansial dan kehidupan yang lebih baik," jelas Soejanto.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, Nanobank Syariah juga mengkombinasikan teknologi dan personalisasi layanan untuk mengembalikan digital banking menjadi personal. Menurut Soejanto, hal ini dilakukan untuk memberikan layanan terbaik sesuai preferensi masing-masing nasabah, baik individu, komunitas maupun korporasi.
Bank syariah yang baru spin off dari Unit Usaha Syariah Bank Sinarmas itu juga mengajak masyarakat untuk menabung kebaikan, serta berdonasi melalui aplikasi mobile banking Aira Mobile. Donasi ini diambil dari sebagian keuntungan Nanobank Syariah di setiap transaksi bill payment (bayar tagihan, top up) namun diakui sebagai kontribusi nasabah.
Seojanto menjelaskan, Nanobank Syariah baru saja terpilih sebagai pemenang dalam Marketeers Omni Brands of the Year 2024 untuk Kategori Community Engagement Through Online Offline. Penghargaan tersebut diberikan karena Nanobank Syariah mampu menerapkan strategi omni channel marketing yang tidak biasa dan berdampak pada bisnis perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Kami akan terus selalu berupaya melakukan improvement dan inovasi untuk menghadirkan layanan perbankan syariah yang inovatif serta modern dan juga ini merupakan momentum untuk terus memacu kinerja perusahaan untuk membantu membawa perbankan syariah Indonesia semakin baik dan menjadi pilihan masyarakat," jelasnya.