OJK Proyeksikan Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 9-11 Persen pada 2025

11 Februari 2025 11:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan penyaluran kredit industri perbankan dapat tumbuh 9-11 persen pada tahun 2025. Angka ini di atas pertumbuhan tahun 2024 sebesar 10,39 persen secara tahunan atau year on year (YoY).
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, pertumbuhan penyaluran kredit perbankan di tahun ini akan didorong oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan tumbuh 6-8 persen YoY.
"Kami optimis tren positif kinerja sektor keuangan di tahun 2025 akan berlanjut. Kredit perbankan diproyeksikan tumbuh 9-11 persen," kata Mahendra di Jakarta Convention Centre (JCC), Selasa (11/2).
Dalam kesempatan tersebut, Mahendra mengungkapkan, di pasar modal, penghimpunan dana ditargetkan Rp 220 triliun, piutang perusahaan pembiayaan diproyeksikan tumbuh 8-10 persen.
Aset asuransi diperkirakan tumbuh 6-8 persen, aset dana pensiun diperkirakan tumbuh 9-11 persen, dan aset penjaminan diperkirakan tumbuh 6-8 persen.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Untuk menjaga kinerja sektor jasa keuangan serta target pertumbuhan ekonomi nasional, Mahendra mengatakan, sinergi kebijakan perlu semakin diperkuat, terutama untuk mendukung perbaikan iklim investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta penyelesaian berbagai aturan turunan Undang-Undang P2SK, baik terkait menjaga stabilitas sistem keuangan maupun program kedalaman pasar.
ADVERTISEMENT
"Kami akan senantiasa melakukan review outlook ini secara berkala untuk diselaraskan dengan perkembangan outlook pertumbuhan ekonomi nasional," kata Mahendra.