OJK Sebut Ada Bank Konvensional yang Kinerjanya Anjlok Usai Konversi ke Syariah

27 November 2023 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Mahendra Siregar memberi sambutan dalam peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/9/2023). Foto: OJK
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Mahendra Siregar memberi sambutan dalam peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/9/2023). Foto: OJK
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar mengungkapkan, ada bank konvensional yang kinerjanya anjlok usai melakukan konversi ke bank syariah.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat adanya konversi satu bank dari konvensional menjadi bank syariah. Namun, yang terjadi adalah setelah dikonversi malah pertumbuhan dari kredit maupun pinjaman pembiayaan dari bank tersebut malah turun dibandingkan sebelumnya," kata Mahendra dalam Peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah 2023-2027, Senin (27/11).
Mahendra bilang, turunnya kinerja perbankan disebabkan oleh aspek formalitas dalam menjalankan konversi. Sementara aspek lainnya belum siap.
"Sedangkan dalam bentuk pemanfaatan, kesiapan, dan kesungguhan dari seluruh sistem yang ada baik SDM, manajemennya maupun IT, belum betul-betul siap," tuturnya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Untuk itu, OJK meluncurkan roadmap alias peta jalan perbankan syariah. Nantinya, peta jalan ini akan berfokus pada pembangunan perbankan syariah berbasis kaidah.
"Apa yang menjadi dasar dari roadmap ini tentunya tidak akan mengulangi lagi hal-hal seperti tadi. Tetapi bener-bener fokus pada pembangunan perbankan syariah berbasis pada kaidah maupun juga kekuatan yang ada di seluruh jajaran stakeholders kita," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, hingga September 2023 total aset perbankan syariah tembus Rp 831,95 triliun. Angka itu tumbuh 10,94 persen secara tahunan atau year on year (yoy), dengan kontribusi pangsa pasar mencapai 7,27 persen.
"DPK berhasil dihimpun sebesar Rp 637,63 triliun dengan pertumbuhan 9,26 persen secara tahunan. Mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin kuat terhadap layanan keuangan syariah," tuturnya.
Adapun total pembiayaan perbankan syariah mencapai Rp 564,37 triliun atau tumbuh 14,66 persen yoy.