OJK Sebut Ada Investor Jepang dan Singapura yang Mau Akuisisi Multifinance RI

17 Mei 2024 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman. Foto: Dok. OJK
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman. Foto: Dok. OJK
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, ada lima perusahaan pembiayaan atau multifinance yang telah melaporkan realisasi akuisisi oleh investor asing. Para investor tersebut berasal dari Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang.
ADVERTISEMENT
"Sementara itu dua perusahaan pembiayaan sedang dalam proses persetujuan akuisisi yang berasal dari Jepang dan Singapura," kata Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya (OJK), Agusman, melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (17/5).
Agusman mengatakan, investor asing tersebut kebanyakan mengincar perusahaan pembiayaan yang bergerak di segmen kendaraan bermotor. Sebelumnya, Agusman mengatakan, nilai transaksi akuisisi dari kelima perusahaan pembiayaan tersebut mencapai Rp13,8 Triliun.
Agusman tidak menyebutkan nama perusahaan yang sedang dalam proses akuisisi. Namun, salah satu perusahaan yang diketahui tengah melakukan proses akuisisi yakni perusahaan finansial raksasa asal Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), dan Adira Dinamika Multifinance (ADMF). Keduanya ingin mencaplok PT Mandala Multifinance (MFIN). Adapun target akuisisi tersebut akan rampung pada semester I 2024.
ADVERTISEMENT
Hingga kuartal I 2024, perusahaan pembiayaan berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Piutang pembiayaan kembali tumbuh menguat menjadi 12,17 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada Maret 2024 menjadi sebesar Rp 488,52 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh pembiayaan investasi yang meningkat signifikan sebesar 13,05 persen yoy.
Sementara itu, profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) net tercatat sebesar 0,70 persen dibanding posisi Februari 2024 sebesar 0,72 persen. Sedangkan NPF gross sebesar 2,30 persen, dibanding posisi Februari 2024 sebesar 2,55 persen. Adapun Gearing ratio perusahaan pembiayaan turun sebesar 2,30 kali, dibanding Februari 2024 sebanyak 2,22 kali. Nilai tersebut jauh di bawah batas maksimum yaitu 10 kali.
ADVERTISEMENT