OJK: Sektor Keuangan Stabil Sepanjang 2021, dari Asuransi hingga Pasar Modal

3 Januari 2022 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua OJK Wimboh Santoso di acara pembukaan perdagangan saham awal tahun 2020 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua OJK Wimboh Santoso di acara pembukaan perdagangan saham awal tahun 2020 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemulihan ekonomi terus berlanjut di 2021, meski sempat mengalami lonjakan kasus akibat varian Delta di pertengahan tahun. Namun, sektor keuangan terpantau stabil sepanjang tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan sektor finansial stabil dengan beberapa indikator. Permodalan dan likuiditas yang kuat.
"Dapat kami sampaikan juga kredit sudah tumbuh sekitar angka sementara 4,8 persen. Nanti tentunya kita masih ada beberapa hari yang harus kami update, dan juga dana masyarakat ample 10,57 persen tahun 2021," ujar Wimboh dalam peresmian pembukaan perdagangan BEI 2022, Senin (3/1).
Selain itu sektor asuransi juga membaik. Dia mengatakan, risk based capital atau RBC mencapai 329 persen, termasuk asuransi jiwa dan umum. Hal ini, kata dia, merupakan hal yang bagus bagi industri keuangan ke depannya.
Pasar modal juga tumbuh signifikan. Di 2021 jumlah investor saham sudah mencapai 7,5 juta investor. Dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bangkit ke angka 6.000.
Ilustrasi investasi di pasar saham. Foto: Shutter Stock
"Pasar modal sebagai agenda kita hari ini Bapak Presiden Jokowi ini di luar dugaan ini jauh ekspektasi kita semua, indeks kita sudah 6.581,48. Ini adalah kalau kita invest return-nya sudah 10,08 persen. Ini adalah termasuk jajaran terbaik di Asia di antara negara-negara lain," kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penghimpunan pasar modal ini juga luar biasa mencapai Rp 363,3 triliun dari 194 emiten. Semuan ini, kata Wimboh, kebanyakan bersumber dari sektor teknologi dan sektor keuangan.
Bahkan dia menyebut, dalam sejarah penggalangan dana di pasar modal jauh lebih tinggi dari pertumbuhan kredit di 2021. Kredit selama 2021 hanya Rp 228 triliun, tapi dana segar yang diraup di pasar modal lebih dari Rp 300 triliun.