OJK Sentil Jasindo: Enggak Kapok-kapok Bisnis Asuransi Jiwa, padahal Tekor

13 September 2022 19:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustasi Gedoeng Jasindo. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi Gedoeng Jasindo. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyentil PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) yang tidak kapok-kapok masuk bisnis asuransi jiwa. Padahal instrumen tersebut membuat perusahaan merugi. Apalagi kondisi solvabilitas alias risk based capital (RBC) perusahaan negatif selama dua tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Jasindo, RBC perusahaan pada 2021 minus 84,85 persen dan tahun sebelumnya minus 77,01 persen. Padahal batas RBC minimal 120 persen dari kewajiban yang ada dalam laporan keuangan perusahaan.
"Mereka tidak kapok masuk situ, maksudnya kembali ke jalan yang tekor, tekor yang sebenarnya gitu lah. Ngapain dia main di situ? Itu kan penyebabnya," kata Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Nonbank (IKNB) OJK Ogi Prastomiyono dalam konferensi pers, Selasa (13/9).
Terkait kondisi perusahaan yang tak sehat ini, OJK sudah bertemu dengan direksi dan pemegang saham Jasindo. Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan akan melakukan rencana penyehatan keuangan (RPK). Ogi menilai, RPK tersebut masuk akal yang dapat membuat RBC kembali normal di atas 120 persen.
ADVERTISEMENT
Pertama, melakukan evaluasi terhadap aset yang mereka miliki. Kedua, perusahaan akan menjual asuransi Tokio Marine dan Mandiri In Health.
Tidak hanya itu, ternyata Jasindo juga telah memiliki bisnis baru yang sama seperti bisnis sebelumnya, yaitu asuransi jiwa. Untuk itu, sambung Ogi, Jasindo juga akan melakukan review terhadap bisnis yang baru mereka kembangkan selama 3 hingga 4 tahun belakangan.
Namun Ogi menyayangkan perusahaan kembali masuk ke bisnis terus yang menurutnya bikin tekor. Dia berharap Jasindo dapat membuka bisnis yang lain. Dia juga optimistis dengan adanya RPK ini, keuangan perusahaan kembali sehat.
"Secara umum dia dengan internal restructuring terhadap perusahaannya, insyaallah RPK-nya akan kembali," tandasdia.