OJK Targetkan 100 Bank Wakaf Mikro Terbentuk di 2022

27 Maret 2022 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas dengan protokol kesehatan berada di lobi kantor Bank Wakaf Mandiri (BWM) Almuna Berkah Mandiri yang tetap beroperasi saat pandemi di Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta. Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas dengan protokol kesehatan berada di lobi kantor Bank Wakaf Mandiri (BWM) Almuna Berkah Mandiri yang tetap beroperasi saat pandemi di Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta. Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan setidaknya ada 100 Bank Wakaf Mikro atau BWM sampai akhir tahun 2022. Saat ini, baru ada sejumlah 62 Bank Wakaf Mikro di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM OJK, Ahmad Buchori, mengungkapkan target tersebut tentu juga bergantung bagaimana besarnya donatur.
"Dari sisi kita memang paling enggak sih berharapnya ada 100 Bank Wakaf Mikro di tahun ini. Tapi kembali lagi memang ini tergantung dari donaturnya," kata Buchori saat berbincang dengan media di Medan, Sabtu (26/3).
Saat ini permodalan Bank Wakaf Mikro diharapkan terus ada dari dana CSR BUMN dan BUMD dengan dukungan dari Kementerian BUMN dan Pemerintah Daerah atau Pemda. Selain dari donatur, Buchori menganggap yang tidak kalah penting adalah kesiapan pesantren.
Nasabah Bank Wakaf Mikro Almuna Bekah Mandiri Miftah berpose di depan usaha material miliknya di Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta. Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
"Jadi pertama ada donaturnya. Kedua, pesantren apakah sudah siap. Paling tidak saat itu punya semangat untuk bisa melakukan kegiatan BWM, karena kalau pesantrennya enggak terlalu punya semangat memang perkembangan BWM itu tidak akan sebesar yang punya semangat," ujar Buchori.
ADVERTISEMENT
Buchori mengungkapkan pada 2024 ditargetkan ada 1.000 Bank Wakaf Mikro. Dari setiap Bank tersebut ditargetkan masing-masing menyalurkan Rp miliar. Sehingga nantinya ada Rp 8 triliun yang bisa disalurkan ke masyarakat khususnya di sekitar pesantren.
"Sekarang ini sudah ada 62 BWM. Jumlah pembiayaan yang telah disalurkan sudah Rp 87,5 miliar, jumlah nasabahnya sudah 55.266," ungkap Buchori.