OJK Targetkan Indeks Literasi Keuangan Penduduk RI Capai 98 Persen di 2045

17 Oktober 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi (kiri) memberikan pemaparan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi (kiri) memberikan pemaparan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap indeks literasi keuangan penduduk Indonesia terus meningkat. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan, survei Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan World Bank menyebutkan literasi keuangan sangat penting bagi generasi muda, seperti mahasiswa untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
"Ini forumnya sangat baik sekali untuk adik-adik semua, banyak yang hadir offline maupun online untuk menyiapkan masa depan dengan lebih baik," kata Friderica dalam webinar Make Money Skills for New Generation di YouTube Universitas Trisakti, Rabu (16/10).
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan penduduk Indonesia di 2024 mencapai 65,43 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Friderica menyatakan, indeks literasi keuangan diharapkan mencapai 98 persen selaras dengan persiapan menuju Indonesia emas 2045, untuk itu generasi muda diharapkan bijak dalam bertindak serta mampu mengelola keuangan sebagai esensial life skill yang harus dimiliki.
"Itu juga adik-adikku harus berhati-hati karena masa depan akan dimulai dari sekarang, apa pun cita-citamu kalian harus memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan," paparnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Handayani, menekankan pentingnya generasi muda untuk mulai mengelola keuangan mereka saat ini demi masa depan yang lebih baik.
"Mengatur keuangannya penting sekali tapi teman-teman karena kita bicara tentang tadi bagaimana menyiapkan masa depan kita, nah menyiapkan masa depan itu harus dimulai dari sekarang," kata Handayani.
Direktur Konsumer BRI, Handayani. Foto: Dok. BRI
Sementara itu, Direktur Network and Service PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Ronny Venir, mengatakan selain produk keuangan, perlu adanya antisipasi aktivitas keuangan ilegal. Menurutnya, BNI juga mengedukasi para nasabah melalui aplikasi digital banking agar terhindar dari aktivitas keuangan ilegal, seperti judi online dan investasi bodong. Selain itu, ia mengatakan pentingnya melindungi data pribadi seseorang di tengah maraknya modus penipuan.
ADVERTISEMENT
"Jadi enggak melihat status, mulai dari pejabat negara, masih sebanyak yang terkena pembobolan (penipuan), makanya kita harus menjaga OTP, password, pin," imbuhnya.
Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal, menjelaskan literasi keuangan penting agar masyarakat memahami instrumen investasi. Saat ini, aset kripto menjadi salah satu instrumen investasi baru yang digandrungi oleh milenial maupun Gen-Z.
"Setiap harinya kita menerima ribuan user baru, teman-teman dan 85% dari user baru kita ada generasi Z dan juga generasi millennial. Ini merupakan pertanda ya mungkin investasi sudah mulai bergerak menuju aset-aset investment baru, seperti salah satunya kripto," kata Wan Iqbal selaku Chief Marketing Officer Tokocrypto.
Di sisi lain, Widya Adi Tjahjono selaku Chief Compliance & Risk Management Asuransi Astra, mengungkapkan, pentingnya anak muda untuk manajemen keuangan. Widya mengatakan, dengan banyaknya kecelakaan pada usia muda, peran asuransi sangat penting untuk melakukan upaya mitigasi melalui persiapan yang baik, meskipun kecelakaan itu sendiri tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
"Hampir seperti besar kecelakaan yang tersebut itu di usia muda, di usia SMA hingga dengan mahasiswa. Oleh karena itu, tentunya kita persiapkan diri. Walaupun tidak kita inginkan untuk adanya suatu kejadian-kejadian yang membuat kita menjadi sakit artinya atau berkurang akan manfaat atas hal yang kita punya," tambahnya.