Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
OJK Tunggu Klarifikasi BRI soal Dugaan Kasus Skimming di Kediri
14 Maret 2018 17:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Nanti kami lihat ya, paling tidak kami mengklarifikasi, mencoba menanyakan bagaimana sebenarnya dan bagaimana jalan keluarnya," kata Nurhaida di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (14/3).
Namun dia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait perlindungan otoritas kepada nasabah. Menurut Nurhaida, BRI seharusnya sudah memahami kajadian tersebut.
"Kalau secara umum dalam bentuk pengawasan, OJK harus memberi klarifikasi kepada pihak terkait. Saya rasa itu nanti biar dijawab Kepala eksekutif pengawas perbankan saja. Karena itu kan juga sebetulnya BRI sendiri sudah memahami itu," jelasnya.
Dikutip dari beritajatim, kasus ini dialami puluhan nasabah Kantor Unit Cabang Bank BRI Ngadiluwih. Kasus ini diketahui para nasabah, setelah menerima notifikasi SMS adanya penarikan dana melalui ATM, yang tidak mereka lakukan. Dana yang hilang berkisar antara Rp 1 juta-Rp 4 juta.
ADVERTISEMENT
"Karena ini teknis, kami tidak tahu tiba-tiba uang nasabah hilang begitu saja. Kami duga ini adalah skimming, yaitu, ada penyadapan data nasabah. Sehingga pada waktu transaksi PIN-nya bocor," ujar Pimpinan Cabang Bank BRI Kediri, Dadi Kusnadi di kantornya, Senin (12/3).
Kasus tersebut saat ini sedang diselidiki kepolisian. Sementara itu, BRI menyatakan akan bertanggungjawab penuh terhadap kerugian yang dialami nasabahnya, apabila hasil investigasi menunjukkan bahwa terbukti skimming.
Sekretaris Perusahaan BRI, Bambang Tri Baroto, mengatakan pihaknya juga sedang melakukan imvestigasi internal atas kasus ini. “Kita selidiki, baik atas jumlah kerugian nasabah maupun sistem keamanan internal kami. Kami juga telah melaporkan hal ini kepada pihak berwajib,” katanya.