OJK Ungkap Hacker Mulai Sasar Lembaga Keuangan & Minta Tebusan Uang Kripto

15 Juni 2021 15:52 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua OJK Wimboh Santoso di Kantor Wapres. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua OJK Wimboh Santoso di Kantor Wapres. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengungkapkan perbankan atau lembaga keuangan harus bisa bertransformasi ke digital. Ia merasa digitalisasi itu bisa membuat perbankan bisa bersaing.
ADVERTISEMENT
“Karena perbankan ini mau enggak mau harus mentransform dirinya menjadi digital produk semua, kalau enggak, enggak kompetitif,” kata Wimboh saat webinar yang digelar BPK, Selasa (15/6).
Wimboh mengatakan digitalisasi itu juga bisa mempermudah layanan bagi masyarakat. Ia mencontohkan masyarakat bisa tidak perlu datang ke bank untuk transfer uang.
Meski begitu, Wimboh mengingatkan kemudahan digitalisasi bukan tanpa tantangan. Menurutnya serangan cyber harus diwaspadai.
“Ada risiko yang kita sebut risiko cyber. Apalagi hacker sudah mulai bergentayangan untuk nyatronin beberapa lembaga keuangan yang ujung-ujungnya minta dibayar dan itu pembayarannya menggunakan uang kripto, minta kripto karena mungkin itu sulit di-track kalau kripto,” ujar Wimboh.
Ilustrasi mata uang kripto. Foto: REUTERS/Ann Wang
Wimboh merasa untuk menghadapi tantangan itu tentu tidak mudah. Ia mengharapkan harus ada koordinasi dari semua pihak untuk mengatasi permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Nah ini tantangan, ini sesuatu yang menjadi perhatian kita bersama. Sehingga kita memang harus sering bagaimana duduk bersama mengatasinya,” tutur Wimboh.
Selain cyber, Wimboh mengungkapkan permasalahan lainnya yang harus dihadapi dari perkembangan digitalisasi adalah perlindungan data pribadi. Ia menuturkan biasanya data pribadi bisa disalahgunakan seperti untuk menagih pinjaman online dan sebagainya.