Ombudsman Titip Pesan ke Presiden Selanjutnya Atasi Masalah Beras

17 November 2023 18:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika. Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika. Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polemik soal beras tak kunjung selesai. Mulai dari produksi dalam negeri yang anjlok, harga meroket hingga kebijakan importasi beras yang tak masuk akal.
ADVERTISEMENT
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menitipkan pesan kepada presiden yang akan menggantikan Jokowi di tahun 2024 untuk membereskan masalah beras.
Menurut Yeka, kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah bukan untuk memperkuat cadangan pangan. Melainkan untuk memenuhi konsumsi masyarakat.
"Tapi sekarang ini baru kurang, teriak, rame, putuskan impor. Akhirnya harga naik di pasar internasional, ternyata sudah naik yang kontrak pun di PHP kan juga Bulognya," kata Yeka di kantor Ombudsman Jumat (17/11).
Yeka menilai kebijakan impor beras harus direncanakan secara matang-matang. Mengingat, Indonesia sudah melakukan importasi rata-rata 1 juta ton sejak tahun 2000 hingga 2023.
"Ini kan kita lagi Pemilu nih, siapa pun nanti presidennya siapa pun itu maka kalau menurut saya pemerintahan berikutnya paling tidak sudah ngomong dengan Thailand. 'Aku belanja ya 5 juta ton'. Lima tahun kan kalau rata-rata," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Yuk dinegosiasikan apakah bisa fixed nanti datangnya diatur. Jadi cadangannya sudah ada," imbuh Yeka.
Lebih lanjut, Yeka bilang, jika cadangan beras pemerintah tidak digunakan selama 5 tahun RI bisa melakukan ekspor beras.
"Kalau misalnya nanti selama lima tahun itu ternyata tidak dipakai, ya nggak papa juga. Tinggal diekspor aja sebagian," tandasnya.