Ombudsman Tuding Jokowi Doyan Impor Pangan daripada SBY, Benarkah?

30 Januari 2019 14:27 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sayur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih, membandingkan data impor pangan seperti beras, jagung, gula, dan garam, pemerintah saat ini dengan sebelumnya. Dia menilai, di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo, impor pangan jauh lebih besar dibandingkan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
ADVERTISEMENT
Adapun data yang disajikan Alamsyah adalah impor dalam kurun waktu 2010-2014 untuk masa SBY dan 2015-2018 untuk periode Jokowi. Komoditas impor pangan yang dimaksud adalah beras, gula, jagung, dan garam.
"Kalau boleh bilang posisinya 3-1 (3 untuk Jokowi) kalau pertanyaannya siapa yang lebih banyak impor," ujar Alamsyah di Diskusi Publik ‘Jokowi Raja Impor?’ di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1).
Lantas, benarkah pernyataan yang disampaikan Alamsyah?
Penasaran dengan pernyataan Alamsyah, kumparan mencoba menggali data neraca impor dari periode 2010-2018. Data dihimpun langsung dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Presiden Jokowi berbincang dengan SBY (Foto: Anung Anindito)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi berbincang dengan SBY (Foto: Anung Anindito)
Kumparan mencatat, untuk impor beras di era SBY dari kurun waktu 2010-2014 adalah sebanyak 6.565.259 ton. Sedangkan di era Jokowi dari 2015-2018 jumlahnya 4.710.050. Dengan kata lain, impor beras di 4 tahun zaman Jokowi masih lebih sedikit dibandingkan 5 tahun masa kepemimpinan SBY.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk impor komoditas gula, di era SBY dari kurun waktu 2010-2014 adalah sebanyak 13.367.568 ton. Sedangkan di era Jokowi dari 2015-2018 jumlahnya 17.649.847 ton. Jadi, impor gula di 4 tahun zaman Jokowi ternyata lebih besar dibandingkan 5 tahun masa kepemimpinan SBY.
Untuk impor garam di era SBY dari kurun waktu 2010-2014 adalah sebanyak 11.333.206 ton. Sedangkan di era Jokowi dari 2015-2018 jumlahnya 9.399.691 ton. Dengan kata lain, impor garam di 4 tahun zaman Jokowi masih lebih sedikit dibandingkan 5 tahun masa kepemimpinan SBY.
Terakhir impor jagung di era SBY dari kurun waktu 2010-2014 adalah sebanyak 12.872.828 ton. Sedangkan di era Jokowi dari 2015-2018 jumlahnya 5.662.112 ton. Dengan kata lain, impor jagung di 4 tahun zaman Jokowi masih lebih sedikit dibandingkan 5 tahun masa kepemimpinan SBY.
ADVERTISEMENT
Berikut Ini Detail Datanya: