Ongkos Logistik RI Mahal, Pengusaha Minta Tol Laut Jokowi Dioptimalkan

22 Juli 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terminal Pelindo Peti Kemas. Foto: Pelindo Terminal Petikemas
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Pelindo Peti Kemas. Foto: Pelindo Terminal Petikemas
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto menilai program Tol Laut yang dicetuskan oleh Presiden Jokowi perlu dioptimalkan untuk menekan ongkos logistik Indonesia yang masih mahal.
ADVERTISEMENT
Carmelita menjelaskan untuk membenahi sistem logistik Indonesia harus dipahami ada dua paradigma bisnis transportasi laut/udara. Pertama adalah ship follow the trade, yang artinya kalau ada komoditi perdagangan yang cukup dan menguntungkan dari segi bisnis, maka trayek pelayaran maupun penerbangan akan terbentuk.
Kedua, adalah paradigma ship promote the tarde, yang artinya dibentuk dulu trayek pelayaran/penerbangannya, dan seberapa pun volume komoditi yang ada, akan diangkut.
"Paradigma yang kedua ini lah yang menjadi tugas pemerintah. Karena pelaku usaha tidak mungkin untuk menjalankan," kata Carmelita kepada kumparan, Sabtu (22/7).
Saat ini pemerintah sudah menerapkan paradigma ship promote the trade melalui program Tol Laut. Menurutnya, program ini harus dioptimalkan dan dibenahi dengan system Hub & Spoke.
ADVERTISEMENT
"Hub, dengan cara menitipkan komoditi barang pokok dan penting pada jalur komersial, dan Spoke, mendistribusikan pada remote area dengan kapal tol laut. Kapal-kapal tol laut ini lah yang menjadi jembatan di remote area atau dikenal dengan T3P," jelasnya.
Dua buah kapal melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/2/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Susi Pudjiastuti sampai Bangun Fasilitas Sendiri

Carmelita mencontohkan apa yang dilakukan oleh eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti yang membangun armada udaranya sendiri. Dalam cuitan akun Twitter pribadinya, Susi mengeluhkan pengiriman barang melalui udara, dari Banjarmasin ke Palangka raya/Balikpapan harus melalui Jakarta dahulu.
"Itu lah yang menyebabkan Bu Susi membangun armada udara sendiri (Susi Air) untuk mengangkut hasil lautnya," kata dia.
Dia mencontohkan bagaimana pengiriman parcel atau paket dari Palembang ke Banjarmasin juga mahal karena tidak ada penerbangan langsung, melainkan harus lewat Jakarta dulu. "Mau kirim mpek-mpek juga enggak bisa karena pasti basi karena lebih dari dua hari," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Carmelita memahami mahalnya logistik Indonesia ini memang menjadi konsekuensi dari negara kepulauan yang besar. "Pemerintah tidak cukup hanya membuat regulasi tapi harus hadir memberikan PSO seperti halnya Tol Laut," pungkasnya.