OPEC+ Sepakat Perpanjang Pengurangan Produksi Minyak 2,2 Juta Barel di Q2-2024

4 Maret 2024 10:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Aljir, Aljazair
 Foto: Ramzi Boudina/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Logo Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Aljir, Aljazair Foto: Ramzi Boudina/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Negara-negara pengeskpor minyak OPEC+ (termasuk Rusia) sepakat untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga 2,2 juta barel per hari di kuartal II 2024.
ADVERTISEMENT
Hal ini seiring dengan kesepakatan anggota OPEC+ yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia pada Minggu (3/3). Langkah tersebut dinilai memberi dukungan ekstra di tengah kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan global dan peningkatan produksi di luar kelompok.
Mengutip Reuters, Senin (4/3), Arab Saudi, pemimpin de facto Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan akan memperpanjang pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bpd) hingga akhir Juni, sehingga produksinya berada di sekitar 9 juta barel per hari.
Sementara Rusia, yang memimpin sekutu OPEC yang dikenal sebagai OPEC+, akan memangkas produksi dan ekspor minyak sebesar tambahan 471.000 barel per hari pada kuartal kedua. Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak memberikan angka baru yang menunjukkan bahwa pengurangan produksi akan menjadi bagian dari tindakan tersebut.
Gedung OPEC. Foto: Wikimedia Commons
Dengan demikian, harga minyak mendapat dukungan pada tahun ini dari meningkatnya ketegangan geopolitik dan serangan Houthi terhadap pelayaran Laut Merah, meskipun kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi masih dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Meskipun OPEC+ secara luas diperkirakan akan mempertahankan pengurangan produksinya, pengumuman Rusia dapat meningkatkan harga lebih lanjut.
Analis UBS Giovanni, Staunovo mengatakan, jika pemotongan produksi Rusia diterapkan sepenuhnya, maka akan ada tambahan barel yang akan dikeluarkan dari pasar.
“Jadi ini adalah langkah mengejutkan yang tidak diharapkan oleh siapa pun dan dapat mengangkat harga,” katanya.
Atas keputusan tersebut harga minyak mentah Brent ditutup USD 1,64 lebih tinggi atau naik 2 persen, menjadi USD 83,55 per barel pada hari Jumat pekan lalu. dan naik lebih dari 8 persen sepanjang tahun ini.
Ilustrasi minyak mentah. Foto: Artem Oleshko/Shutterstock
Adapun OPEC+ telah menerapkan serangkaian penurunan produksi sejak akhir tahun 2022 untuk mendukung pasar di tengah peningkatan produksi dari Amerika Serikat dan produsen non-anggota lainnya serta kekhawatiran atas permintaan ketika negara-negara besar bergulat dengan suku bunga yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Total pemotongan yang dijanjikan OPEC+ sejak tahun 2022 mencapai sekitar 5,86 juta barel per hari, setara dengan sekitar 5,7 persen dari permintaan harian dunia, menurut perhitungan Reuters.
OPEC memperkirakan satu tahun lagi pertumbuhan permintaan yang relatif kuat sebesar 2,25 juta barel per hari, dipimpin oleh Asia, sementara Badan Energi Internasional memperkirakan pertumbuhan yang jauh lebih lambat sebesar 1,22 juta barel per hari.
Tantangan lebih lanjut bagi OPEC+ adalah IEA juga memperkirakan pasokan minyak akan tumbuh ke rekor tertinggi sekitar 103,8 juta barel per hari pada tahun ini, yang hampir seluruhnya didorong oleh produsen di luar OPEC+, termasuk Amerika Serikat, Brasil, dan Guyana.