Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Opsi Negosiasi, Asosiasi Tekstil Tawarkan Impor Kapas AS Naik Jadi 50 Persen
7 April 2025 20:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini sebagai salah satu opsi negosiasi kepada pemerintah AS usai penerapan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia sebesar 32 persen. Saat ini, AS mengalami defisit neraca perdagangan dengan Indonesia hingga USD 18 miliar.
Jemmy mengatakan, porsi impor kapas Indonesia dari AS baru sekitar 17 persen dari total impor. Nantinya, keran impor dari AS akan diperlebar sekitar 40-50 persen.
"Kita mau offer, kita ada bicara dengan beberapa cotton user mungkin kita harapkan sampai 50 persen kita mampu, ya karena tidak mungkin 100 persen karena cotton ini kan adalah produk pertanian dan ada season-nya," kata Jemmy saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Senin (7/4).
Selain meningkatkan impor kapas dari AS, API juga akan menawarkan pengurangan bea masuk pakaian jadi yang berbahas kapas menjadi sekitar 10-15 persen dari sebelumnya 32 persen.
ADVERTISEMENT
"Produk pakaian jadinya berkomponen kapas dari Amerika kita harapkan bea masuk atau duty-nya bisa diturunkan dari 32 persen mungkin contohnya ke 15 atau 10 persen, itu yang kita harapkan," ungkap Jemmy.
Jemmy mencatat volume impor kapas dari AS terus menurun dalam beberapa tahun terakhir, menjadi berkisar antara 450-500 ribu ton per tahun. Dia berharap nilanya bisa mendekati kondisi normal yakni 900 ribu ton.
"Kalau seandainya kita bisa menaikkan ke 50 persen atau utilisasi di sektor TPT bisa naik, mungkin tidak menutup kemungkinan kita back to 800 ribu atau 900 ribu ton lagi," tutur Jemmy.
Di sisi lain, Jemmy juga memastikan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam negeri siap menampung impor kapas dari AS, meski mata rantai industrinya panjang dari hulu ke hilir.
ADVERTISEMENT
"Dari pemintalan yang membeli raw cotton sampai ke pakaian jadi, ya kita juga sedang minta komitmen dari produsen garment untuk membeli cotton, membeli benang kain yang American base," ujar Jemmy.
Marak Barang KW Disebut Jadi Penyebab Trump Terapkan Tarif Impor Tinggi ke RI
“Terus kedua mungkin mereka ada komplain juga soal IP Intellectual Property, kayak Nike palsu, Adidas 4 strip kan banyak. Itu ada di dokumen tersebut, di komplain kok,” kata Jemmy di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Senin (7/4).
ADVERTISEMENT
Jemmy mengakui tarif impor 32 persen yang akan berlaku mulai 9 April 2025 tersebut didapat dari hitungan defisit perdagangan dibagi impor.
“Tapi kan namanya rate setelah diitung harus ada alasan, alasan harus nulis, yang nulis analis. Ya analis cari-cari lah salahnya Indonesia apa, dan salah satunya IP dan terkait barang ilegal di Indonesia,” jelas Jemmy.