Optimalkan ICT, Indosat Ooredoo Hadirkan Solusi Smart City & Hybrid Cloud

23 Juli 2020 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indosat Ooredoo. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Indosat Ooredoo. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Pandemi masih berlangsung, pemerintah terus mengupayakan berbagai cara agar penyebaran virus bisa ditekan. Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penerapan protokol kesehatan, hingga pembangunan beberapa fasilitas kesehatan. Selain berfokus pada bidang kesehatan, pemerintah juga berupaya menstimulasi kembali perekonomian nasional.
Pada situasi ini, pemerintah perlu menangani pemulihan sektor kesehatan dan ekonomi secara seimbang, efektif, serta efisien. Salah satu sisi yang memegang peranan penting adalah ICT (Information Communication Technology). Penggunaan infrastruktur ICT secara bersamaan pada berbagai instansi dalam suatu pemerintah kota dapat menjadi ciri efisiensi penggunaan anggaran pemerintah kota. Jika sistem pelaporan dari tingkat kelurahan hingga kota dapat dilakukan dengan cepat dan kolaboratif, itu artinya pemerintahan berjalan efektif.
Guna menjawab kebutuhan tersebut, Indosat Ooredoo melalui Indosat Ooredoo Business menghadirkan solusi Smart City, Hybrid Cloud, dan Big Data. Bekerja sama dengan Qlue, Smart City hadir untuk memungkinkan pemerintah kota memantau pergerakan dan aktivitas masyarakat terkait dengan pematuhan protokol kesehatan, seperti pemakaian masker, pemeriksaan suhu tubuh, pemantauan kapasitas gedung, dan penggunaan transportasi. Tak hanya itu, Smart City juga dapat digunakan sebagai sarana koordinasi dan kolaborasi antara dinas atau instansi di pemerintah kota.
Solusi Smart City juga memungkinkan pemerintah kota dan perusahaan melakukan penghematan pengeluaran biaya operasional karena terdapat koordinasi dan kolaborasi secara digital dengan menggunakan aplikasi.
Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Indosat Ooredoo juga bekerja sama dengan Alibaba dalam mengembangkan solusi Hybrid Cloud guna meningkatkan efisiensi operasional di berbagai sektor, termasuk layanan publik. Hybrid Cloud merupakan solusi infrastruktur ICT yang bisa digunakan untuk mencapai suatu efisiensi dalam proses dan pengelolaan data.
Sebagai contoh, adanya pemprosesan data secara terpusat pada pemerintah kota akan mempermudah analisa data (Data Analytic) dan dapat mengimplementasikan artificial intelligence (AI) yang dibutuhkan saat ini untuk mempercepat pengambilan keputusan. Hybrid Cloud juga dapat diintegrasikan dengan data center pemerintah kota, sehingga Data Analytic dan AI dapat dilakukan secara akurat.
Sementara itu, teknologi Big Data dapat memudahkan proses analisa data menjadi lebih cepat dan akurat. Pemerintah dapat mengambil data mulai dari arus lalu lintas hingga kegiatan ekonomi di suatu kota.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Bayu Hanantasena, mengatakan, adanya solusi ini diharapkan dapat membantu pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan dengan lebih efektif dan efisien.
"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Qlue dan Alibaba Cloud dalam menghadirkan solusi Smart City dan Hybrid Cloud, karena kami berkomitmen penuh untuk menghadirkan solusi yang tepat sasaran dan mampu memberikan kemudahan serta mendukung keberlangsungan pemerintahan yang sedang mengalami tekanan dalam menyeimbangkan masalah kesehatan dan masalah ekonomi," jelas Bayu.

Indosat Ooredoo Business Hadirkan Platform Connex

com-Platform Connex merupakan ruang bagi para ahli untuk bertukar pengalaman dan memberikan perkembangan terkini seputar industri dan teknologi. Foto: dok. Indosat Ooredoo
Pemerintah resmi memberlakukan era adaptasi kebiasaan baru. Pada fase ini, terdapat pembatasan kegiatan yang dilonggarkan. Namun teknologi tetap menjadi bagian penting untuk menunjang kegiatan di era kebiasaan baru, karena baik pemerintah maupun seluruh industri harus dapat beradaptasi dengan cepat serta berkolaborasi agar mampu melalui tantangan-tantangan baru ke depan.
Guna mendukung hal tersebut, Indosat Ooredoo Business menghadirkan sebuah platform bernama Connex sebagai ruang untuk saling berbagi pengetahuan serta perkembangan terkini seputar industri dan teknologi. Melalui platform ini, Indosat Ooredoo Business berharap dapat semakin dekat dengan seluruh mitra dan pelanggan sekaligus terlibat aktif dalam menciptakan berbagai inovasi untuk mencapai kemajuan bersama melalui kegiatan secara offline maupun online.
Bertujuan untuk memperkenalkan teknologi cerdas yang agile dan aman untuk pemerintah daerah dalam membangun Smart City di masa krisis, Indosat Ooredoo menggelar Webinar bertema “Siap Hadapi Era Adaptasi Kebiasaan Baru dengan Smart City Berinfrastruktur Teknologi Cerdas dan Aman” pada Kamis (16/7) lalu. Webinar ini merupakan inisiasi pertama dari Connex yang bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia.
com-Webinar Connex pertama diadakan pada Kamis (16/7). Foto: dok. Indosat Ooredo
Dalam webinar ini, hadir berbagai tokoh yang bertukar pengalaman dan keahlian mengenai langkah strategis dalam mengatasi krisis. Seperti Bayu Hanantasena (Chief Business Officer Indosat Ooredoo), Semuel Abrijani Pangerapan (Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo), Hj. Airin Rachmi Diany (Ketua Dewan Pengurus Apeksi dan Ketua Dewan Pengurus APEKSI), H. Arief Rachadiono Wismansyah (Walikota Tangerang), Rizal Effendi (Wakil Ketua Bidang Ekonomi & Keuangan APEKSI dan Walikota Balikpapan), Rama Raditya (Founder & CEO Qlue), serta M. Ivan Nugroho (Country Lead of Channel Business Development of Alibaba Cloud Indonesia). Digelarnya webinar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran peran penting teknologi dalam pembangunan daerah.
"Kami berharap webinar pertama yang diadakan melalui platform Connex ini, dapat memberikan wawasan serta informasi baru terkait peran penting teknologi dalam mendukung dan memberikan solusi dalam penanganan krisis COVID-19, serta memperkenalkan solusi Smart City dan Hybrid Cloud yang merupakan hasil kerja sama baik dengan Qlue dan Alibaba," kata Bayu.
Sementara itu, Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abrijadi Pangerapan mengatakan pemerintah terus berupaya menghadirkan transformasi digital hingga ke pelosok daerah. Mulai dari meningkatkan konektivitas, meningkatkan sumber daya manusia (SDM), dan menyiapkan sarana penunjang berbasis teknologi di pemerintahan.
"Kami akan menghadirkan aplikasi-aplikasi yang akan digunakan untuk berkomunikasi antar kementerian daerah dan lembaga. Karena masalahnya sekarang bukan kita belum mulai sistem pemerintahan berbasis elektronik, tapi sistem tersebut belum terintegrasi secara efektif," ujarnya.
Kominfo juga mempunyai program Gerakan 100 Smart City untuk menerapkan teknologi informasi yang merata. Melalui gerakan ini, pemerintah berusaha untuk memfasilitasi layanan masyarakat yang berkesinambungan. Tak hanya sekadar berbasis IT, tetapi juga membangun sistem pemerintahan yang transparan.
Lantas, bagaimana teknologi Smart City dan Hybrid Cloud dapat membantu pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut? Untuk menemukan jawabannya, Anda dapat klik video di bawah.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Indosat Ooredoo