Optimisme The Fed Bikin Dolar Hari Ini Menguat, ke Mana Arah Rupiah?
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve, Jerome Powell, memuji prospek ekonomi yang sangat positif. Bahkan dia menyebut situasi ini sebagai hal bersejarah yang langka, ketika angka pengangguran sangat rendah sehingga bisa membuat harga barang terkendali, akibat kuatnya daya beli.
“Arah ekonomi telah berubah setelah dunia bisnis dan konsumsi rumah tangga ‘diimunisasi’ oleh kebijakan bank sentral,” katanya saat berbicara di hadapan Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis, seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (2/10) waktu AS.
AS memproyeksikan angka pengangguran terus turun, hingga di bawah 4 persen. Pada saat yang sama, inflasi terkendali meski rata-rata upah pekerja mengalami kenaikan.
Mengutip data Reuters, dolar AS pada hari ini ada pada posisi tertinggi selama sebulan. Penguatan tak hanya terjadi terhadap mata uang negara-negara emerging market termasuk rupiah di Indonesia, tetapi juga terhadap euro.
ADVERTISEMENT
Secara year to date (ytd), nilai dolar AS masih menguat terhadap rupiah sebesar 10 persen.
Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, menyatakan pascamenguat beberapa hari lalu, kini laju rupiah berbalik melemah. Berbalik naiknya imbal hasil obligasi AS yang diikuti dengan kenaikan harga minyak mentah dunia, memberikan imbas negatif pada rupiah.
Kenaikan tersebut dinilai dapat membuat defisit neraca berjalan berpotensi meningkat sehingga memberikan imbas negatif pada rupiah.
Sementara pelemahan euro terhadap dolar AS, dipicu perselisihan politik atas rencana anggaran Italia. Bahkan sempat mencuat pernyataan dari politisi negara itu, untuk keluar dari zona euro dan kembali ke mata uang lama.