Orang Lebih Pilih Kapal Dibanding Pesawat, ASDP Yakin Jumlah Penumpang Naik

15 Desember 2021 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media gathering PT ASDP Indonesia Ferry di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Media gathering PT ASDP Indonesia Ferry di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi jumlah penumpang kapal feri yang menyebrang naik 29 persen secara tahun di akhir 2021. Kenaikan 29 persen ini setara 2,57 juta penumpang dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1,99 juta.
ADVERTISEMENT
Prediksi itu diikuti jumlah kendaraan roda dua sebanyak 154.512 unit atau naik 14 persen dibanding realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 135.533 unit, dan kendaraan roda 4 sebanyak 484.096 unit atau naik 15,4 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 419.639 unit.
Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi, mengatakan kemungkinan jumlah penumpang yang naik kapal lebih tinggi dibandingkan tahun lalu karena ada perubahan perilaku penumpang di masa pandemi, dari yang sebelumnya saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) mudik atau liburan naik pesawat, kini naik kapal.
"Dari 2020 ke 2021 ada tren yang menarik, di mana penumpang di dalam kendaraan pribadi meningkat tajam sekitar 30-40 persen. Apa yang terjadi? Penumpang pejalan kaki dan motor turun, tapi ada peralihan di Bakauheni dari yang biasanya naik pesawat ke kendaraan pribadi," kata dia dalam media gathering ASDP di Jakarta, Rabu (15/12).
ADVERTISEMENT
Dia menyebut, perubahan perilaku ini karena orang lebih merasa aman naik mobil pribadi di masa pandemi. Apalagi ada banyak jalan tol yang tersambung di Jalan Tol Trans Sumatera, sehingga orang-orang Jawa yang menggunakan mobil ingin menyeberang ke Sumatera naik kapal lewat Bakauheni.
Antrean kendaraan masyarakat berbondong-bondong menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (2/5). Foto: Dok. Istimewa
Ira mengatakan, pada periode Nataru ini, ada 12 rute lintasan nasional yang akan dipantau ASDP. Kedua belas rute itu adalah Merak – Bakauheni, Bakauheni – Merak, Ketapang – Gilimanuk, Lembar – Padangbai, Kayangan – Pototano, Hunimua – Waipirit, Tanjung Kelian – Tanjung Api-api, Bitung – Ternate, Bastiong – Bitung, Telaga Punggur – Tanjung Uban, Kupang – Rote, dan Ajibata – Ambarita.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, ASDP menyiapkan 206 kapal, termasuk 56 yang perintis. Direktur Komersil dan Pelayanan ASDP, Yusuf Hadi, menyebut perusahaan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat. Karena itu, dia meminta penumpang bisa membeli tiket jauh-jauh hari via aplikasi Ferizy.
ADVERTISEMENT
Sejak diberlakukan secara nasional 1 Mei 2020, menurut dia aplikasi Ferizy sudah bervelusi. Mulanya hanya bisa untuk menjual tiket online saja, tapi dengan adanya pandemi, aplikasi ini sudah terintegrasi dengan aplikasi pedulilindungi.
Sejak 1 Desember 2020, dia juga menegaskan yang membeli tiket di aplikasi harus sesuai identitas. Hal ini untuk menghindari calo.
"Sebaiknya masyarakat beli tiket mandiri sejak mau keberangkatan Tiket sudah bisa dibeli 60 hari sebelum keberangkatan," ujar dia.
Pada periode Nataru tahun ini, diperkirakan tren kenaikan kendaraan roda dua di lintas Merak-Bakauheni sebesar 12 persen dan roda 4 sebesar 11 persen. Sedangkan di lintas Ketapang-Gilimanuk tren kenaikan roda dua sebesar 23 persen dan kendaraan roda 3 sebesar 25 persen.
ADVERTISEMENT