Organda Prediksi 4 Juta Kendaraan Pribadi Akan Padati Jalur Mudik

Foto udara sejumlah mobil antre mengisi bahan bakar saat arus mudik H-5 Lebaran di Rest Area Fungsional KM 338 A Tol Trans Jawa di Pegandon, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (27/4/2022). Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO

Organisasi Angkutan Darat (Organda) memperkirakan pemudik yang menggunakan jalur transportasi darat di lebaran 2023 bakal meningkat dibanding tahun sebelumnya. Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, mengatakan di tahun ini bakal banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.

Namun, Shafruhan menilai potensi padatnya arus mudik jalur darat yang didominasi transportasi pribadi dapat diatasi dengan penyediaan mudik gratis motor via kapal laut dan bus yang digelar oleh pemerintah.

“Kan ada beberapa perkembangan terutama dari pemerintah dan BUMN juga adanya mudik gratis dan itu sudah siap tercipta kondisi seperti itu. Intinya satu mudik tahun sekarang itu lebih baik dari tahun lalu. Dan juga kan ada tambahan situasi yang bertambah baik,” kata Shafruhan saat dihubungi kumparan, Sabtu (25/3).

Shafruhan memprediksi ada 2.500 bus yang akan memadati jalan saat mudik Lebaran 2023. Sedangkan transportasi pribadi yang akan memadati jalan pada arus mudik mencapai 4 juta kendaraan.

“Prediksinya sih angkutan umumnya sih 2.500 bus yang akan beroperasi. Kendaraan pribadi akan lebih banyak lagi, totalnya sih sekitar 4 jutaan,” ungkap Shafruhan.

Hingga Ramadhan hari ketiga, Shafruhan menyebut permintaan tiket bus mengalami peningkatan 40 persen dibanding tahun lalu. Ia mengatakan perjalanan bus yang paling banyak dibeli adalah periode H-5 Lebaran.

“Ada peningkatan luar biasa lumayan besar yang booking. Sekitar 40 persen lebih tinggi dibanding tahun lalu. Ini kan baru hari ketiga sudah banyak yang booking,” jelas Shafruhan.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya memperkirakan pemudik yang melakukan perjalanan pada lebaran 2023 mencapai 123 juta orang, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai 85 juta secara nasional.