Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ormas Keagamaan Boleh Kelola Tambang, PGI Ingatkan Tugas Utama Membina Umat
6 Juni 2024 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI ) menanggapi kebijakan pemerintah yang mengizinkan ormas keagamaan ikut mengelola tambang lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2024 tentang Perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, mengingatkan ormas keagamaan untuk tetap menjaga dan tidak mengesampingkan tugas dan fungsi utamanya membina umat, jika ikut mengelola tambang.
“Yang perlu dijaga adalah agar ormas keagamaan itu kelak tidak mengesampingkan tugas dan fungsi utamanya, yakni membina umat,” ujar Gomar Gultom melalui keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (6/6).
Gomar Gultom menilai sedikitnya ada dua hal dari keputusan Presiden Jokowi terkait ormas keagamaan mengelola tambang. Pertama, menunjukkan komitmen Jokowi untuk melibatkan sebanyak mungkin elemen masyarakat untuk mengelola kekayaan negeri ini. Kedua, menunjukkan penghargaan Jokowi kepada ormas keagamaan yang sejak awal telah turut berkontribusi membangun negeri.
Gomar Gultom mengakui prakarsa Jokowi ini tidak mudah untuk diimplementasikan, mengingat ormas keagamaan mungkin memiliki keterbatasan. Sementara masalah dunia tambang sangat kompleks, dan memiliki implikasi yang sangat luas.
Namun, Gomar Gultom yakin keterlibatan ormas keagamaan dalam tambang ini jika dikelola dengan baik akan menjadi terobosan dan contoh di masa depan dalam pengelolaan tambang yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Masalah dunia tambang sangat kompleks, serta memiliki implikasi yang sangat luas. Namun, setiap ormas keagamaan juga memiliki mekanisme internal yang bisa mengkapitalisasi sumber daya manusia yang dimilikinya. Tentu ormas keagamaan, bila dipercaya akan dapat mengelolanya dengan optimal dan profesional,” ujar Gomar Gultom.
“Dan yang paling perlu, jangan sampai ormas keagamaan itu tersandera oleh rupa-rupa dalam bisnis tersebut sampai kehilangan daya kritis dan suara profetisnya,” tambahnya.