Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Otoritas Penerbangan Sipil Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA) memperpanjang keputusan penghentian operasional sementara (grounded) dari pesawat Boeing 737 Max. FAA memperluas evaluasi terhadap seluruh keluarga Boeing 737 series, termasuk Boeing 737 NG.
ADVERTISEMENT
Ditulis The Wall Street Journal (WSJ), Sabtu (25/5), FAA tidak mempersoalkan faktor keselamatan generasi sebelum Boeing 737 Max. Tapi FAA, ingin mengetahui mekanisme penanganan bila pesawat Boeing 737 NG menghadapi masalah sejenis.
FAA juga mempertimbangkan perubahan skema pelatihan bagi para penerbang pesawat Boeing 737 NG dalam menghadapi persoalan teknis pada flight control atau sistem lain yang bisa memicu pesawat menukik tajam ke bawah.
FAA, lanjut tulisan WSJ, fokus melakukan penilaian prosedur keselamatan yang dilakukan para penerbang Boeing 737 NG. Prosedur inilah yang belum dilaporkan oleh pihak Boeing, sehingga proses evaluasi Boeing 737 Max memakan waktu lebih panjang.
Plt Ketua FAA Daniel Elwell tak bisa memastikan kapan keputusan grounded Boeing 737 Max bisa dicabut.
ADVERTISEMENT
FAA, lanjut Elwell, ingin memperoleh hasil investigasi yang utuh dan meyakinkan terhadap musibah jatuhnya 2 pesawat Boeing 737 Max.
"Kita ingin mengetahui semuanya, dari prosedur darurat hingga pelatihan dan perawatan (Being 737 Max)," ungkap Elwell.
Sementara itu, pihak Boeing memberikan tanggapan atas hasil evaluasi terbaru dari FAA.
"Dalam proses evaluasi bersama FAA, faktor keselamatan di pesawat 737 NG tak perlu dipertanyakan lagi karena sudah 20 tahun beroperasi dan memiliki 200 juta jam terbang," ungkap Juru Bicara Boeing, Sabtu (25/5).
Seperti diketahui, ada sekitar 400 unit Boeing 737 Max yang di-grounded sejak Maret 2019. Keputusan grounded ditempuh setelah terjadi kecelakaan fatal 2 Boeing 737 Max milik Lion Air dan Ethiopian Airlines. Di mana kedua kecelakaan tersebut menelan 346 korban jiwa.
ADVERTISEMENT